Hari ini adalah hari yang paling indah bagi Harry dan Draco. Hari dimana cinta mereka akan disempurnakan dengan ikatan pernikahan.
Draco memilih melaksanakan pernikahan mereka di rumah yang menjadi hadiah pernikahan dari Harry.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menurut Draco rumah baru mereka saja sudah lebih dari cukup. Rumah mereka memiliki pakarangan yang sangat luas dan memiliki danau buatan dengan pemandangan yang luar biasa.
Bahkan Draco sendiri yang merancang dan menjahit baju pernikahan mereka.
Benar-benar calon istri sempurna.
Dengan bantuan beberapa house elf dan teman-temannya Draco juga yang mendesain tempat Harry dan dirinya akan melaksanakan pernikahan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Draco kamu udah selesai?" Pansy mengetuk pintu ruang pakaian Draco tidak sabaran. Udah lebih sejam dia didalam tapi sampe sekarang masih belum keluar juga.
Saat Pansy masih sibuk manggil Draco. Harry tiba-tiba datang. "Pansy, Draco gimana, udah selesai? Tamu udah pada datang" Pansy menggeleng lemah.
"Dari tadi dia ga mau keluar" jawabnya.
"Draco sayang kamu belom selesai juga? Bibi kamu Andromeda udah darang loh. Dari tadi nyariin kamu" ucap Harry lembut.
Akhirnya Draco membuka pintu ruang baju dan keluar.
Memperlihatkan wajah imutnya pada sang calon suami dan sahabatnya.
"Kamu kenapa mukanya kayak baju kusut ga di setrika gitu?" Ucap Pansy begitu melihat Draco. Harry langsung menggeleng tidak percaya. Ni orang udah tau Draco lagi sensitive banget.
"Aku gemuk banget" kata Draco dengan suara yang sudah bergetar siap buat meneteskan air mata.
"Hahaha" tawa Pansy dan Harry langsung meledak. Padahal Harry berenacana menahan tawanya.
"Kamu ngomong apasih? Wajarlah kamu gemuk gitu kamu kan hamil" ucap Pansy masih tertawa terbahak-bahak.
Wajah Draco makin cemberut mendengar perkataan Pansy.
"Dray, kamu itu ga gemuk kok. Kamu itu cantik banget buat aku sampe aku susah napas nih" ucap Harry.
Draco memasang wajah ingin muntah mendengar gombalan Harry "Aku emang kan bilang kalo aku itu gemuk Harry. Bukannya jelek. Kalo aku cantik, imut dan menggemaskan itu aku juga tau. Tapi nih aku itu gemuk banget sampe nih Tuxedo kaya mau robek"
Draco masih mau ngomong tapi Harry langsung menghetikannya dengan ciuman. Draco berusaha mendorong tubuh Harry. Apalagi dia ingat kalo Pansy ada disana.
"My beautiful bride, kamu usah siap?" Dengan nafas yang masih memburu Draco mengangguk.
Kalau Harry bilang Draco kelihatan cantik itu 100% bukan kebohongan. Draco memang terlihat luar biasa dengan balutan tuxedo putih yang dia kenakan. Walaupun perut Draco buncit itu tidak mengurangi sekitpun daya tariknya. .... Begitu Draco keluar ke taman tempat mereka menikah nanti dia langsung disambut oleh ibunya.
"Aduh, anak mama. Ganteng banget" ucap Narcissa yang langsung memeluk anaknya. Bagi Narcissa, Draco akan terus menjadi anak kesayangannya yang manja.
"Makasih mam" Draco juga membalas pelukan ibunya. Sekali-kali ia juga mencium pipi ibunya.
"Draco" teriak Alexa sepupu Draco yang masih berumur 5 tahun. Dia segera berlari kearah Draco yang masih memeluk Narcissa dan ikut juga memeluk Draco.
"Tante ga nyangka, akhirnya keponakan tante yang ini nikah juga, padahal rasanya batu kemarin tante ngajarin kamu ikat tali sepatu" Draco tersenyum mendengar perkataan Andromeda tantenya.
.... "Draco kamu udah siap?" Tanya Hermione, dia tersenyum melihat Draco hanya mengangguk gugup.
Semua tamu undangan telah di persilahkan duduk. Di barisan paling depan ada keluarga Weasley dan keluarga Draco.
Harry berdiri diatas altar. Menunggu sang calon istri berjalan kearahnya.
Draco ditemani dengan Narcissa disampingnya berjalan perlahan. Menghayati setiap langkah yang ia lewati menuju altar. Untuk Harry ini adalah pemandangan paling indah dalam hidupnya. Wajah Draco terlihat memerah, pipinya telah dibasahi dengan airmata kebahagiaan.
Setelah mengantar Draco ke altar, Narcissa kembali ke tempat duduknya.
Harry menggandeng tangan Draco.
"Pada hari yang bahagia ini akan saya nikahkan Harry James Potter dengan Draco Lucius Malfoy. Harry James Potter, apakah anda bersedia menerima Draco Lucius Malfoy dalam suka maupun duka, dalam sedih maupun senang dan dalam sakit maupun sehat" ujar sang pendeta.
"Saya bersedia" jawab Harry lantang.
"Draco Lucius Malfoy, apakah anda bersedia menerima Harry James Potter salam suka maupun duka, dalam susah maupun senang dan dalam sakit maupun sehat" tanyanya lagi.
Draco mempererat genggamannya pada Harry.
"Saya bersedia" jawabnya.
Sang pendeta tersenyum sambil melihat kedua mempelai.
"Dengan ini saya nyatakan kedua mempelai telah sah menjadi pasangan suami, istri. Harry kamu bisa mencium pengantinmu"
Harry tersenyum. Dia benar-benar senang. Sekarang Draco telah menjadi miliknya seutuhnya. "I love you Dray" Harry menengkup pipi Draco. Menghapus jejak air mata disana lalu mengecup lembut bibir Draco.
Para tamu undang langsung berdiri dan bertepuk tangan. Ikut merasakan kebahagian Harry dan Draco.