Draco duduk sendirian di sofa dalam kamarnya. Setelah dari dokter Harry langsung mengantar Draco pulang. Tapi setelah itu dia malah langsung pergi meninggalkan Draco tanpa banya bicara.
'Apa mungkin Harry belum siap buat punya anak' pikir Draco tidak karuan. Segera dia memukul kedua pipi sendiri 'Harry sayang sama aku, aku harus positif thinking'.
....
Setelah dari tempat Draco, Harry langsung kembali ke London menggunakan bubuk Floo. Dia juga langsung mengabari kedua sahabatnya untuk ketemuan.Setelah mendapat kabar dari Harry, Ron dan Hermione akhirnya memutuskan berkumpul di rumah Harry.
"Tumben banget kamu ngajak, kumpul dadakan gini?" Tanya Ron curiga kepada Harry. Hermione masih duduk dengan tenang menunggu jawaban Harry.
Harry terlihat sedikit gugup "Jadi ehm, Draco hamil" Hermione dan Ron terbelalak tidak percaya.
"Beneran?" Tanya keduanya bersamaan. Harry tidak menjawab pertanyaan itu.
"Jadi apa yang bakal kamu lakuin?" Tanya Hermione langsung.
"Tentu saja aku bakal secepatnya nikahin Draco" jawab Harry. "Karena itu makanya aku ngajak kalian kesini. Aku mau minta bantuan kalian, ngatur acara pernikahan aku sama Draco"
"Kalo buat aku sih ga masalah, aku pasti bakal bantu tapi kamu udah ngomongin masalah ini sama Draco?" Tanya Hermione. Ron masih terbengong, kaget belum bisa mencerna kabar dari Harry.
"Belum sih, aku pingin ngasih dia surprise"
"Surprise? Harry ini pesta penikahan loh bukan ulang tahun. Kamu harus tanya pendapat Draco dulu" jelas Hermione.
Harry refleks memukul jidatnya sendiri. 'Bener juga yah' pikirnya.
"Mione, kalo gitu aku pergi dulu" Harry seakan mendapat pencerahan dengan wajah sumringah segera pergi meninggalkan kedua sahabatnya.
Harry langsung nenuju ke toko perhiasan. Dia sudah memutuskan sebentar malam dia akan melamar Draco.
....
Draco merasa sangat kesepian. Sudah jam 8 malam tapi ibunya belum pulang, kerena masih banyak hal yang harus dia urus dibutik. Hati Draco terasa sangat tidak tengang padahal dia sangat ingin curhat dengan ibunya sekarang. Apalagi kalau dia mengingat kejadian bersama Harry tadi. Hatinya langsung menjadi tambah khawatir.Akhirnya Draco hanya berbaring dikamarnya, sambil menunggu sang ibu pulang. Sesekali dia memeriksa ponselnya, mungkin saja Harry menghubunginya. Tapi tidam ada 1 pesan ataupun panggilan dari Harry. Kalo kayak begini Draco jadi pengen nangis rasanya.
Tiba-tiba lampu dirumahnya padam.
"Sempurna" kutuk Draco.
Dengan menggunakan cahaya dari lampu handphonenya Draco berjalan hati-hati kearah jendela. Dia ingin mengecek apa tetangganya yang lain juga mati lampu. Ternyata hanya rumahnya saja yang mati lampu.
Dengan cahaya dari handphonenya Draco kembali berjalan kearah tempat tidurnya. Dia ingin mengambil tongkat sihir yang ia letakkan disamping tempat tidurnya.
Draco mematikan cahaya handphonenya dan memasukknya kedalam saku celananya.
Dia menggunakan cahaya dari tongkat sihirnya.
Dengan cahaya seadanya Draco berjalan keluar kamar. Dia ingin memeriksa apa yang salah kenapa hanya rumahnya yang mati lampu.
Baru mulai menuruni tangga, Draco sudah mendengar suara - suara aneh. Segera ia menghentikan langkahnya, segera berlari kembali kekamarnya.
Dengan tergesa-gesa Draco mengambil handphonenya dan langsung menelpon Harry.
Tuuut....
Tuuut..."Harry?" Suara Draco bergetar, membuat Harry yang mendengarnya jadi khawatir.
"Iya, kenapa sayang?" Jawab Harry cepat.
"Di... di rumah aku mati lampu. Tapi aku ga tau kenapa cuma rumah aku terus tadi aku pas mau kebawa tiba-tiba aku dengar suara aneh"
"Kamu tenang dulu yah, sekarang juga aku ke sana. Udah kamu ga usah matiin telponnya" Harry yang memang sedang besiap kerumah Draco, dengan segera dia berlari mengambil bubuk Floo.
"Dray, sayang kamu tenang yah" ucap Harry terus menerus lewat telpon mencoba menenangkan Draco yang mulai panik dan menangis.
Harry tau seberapa takutnya Draco dengan gelap. Itu semua karena penyerang yang dilakukan para death eater di Malfoy Manor dulu. Merekamenyerang dalam kegelapan dan menewaskan ayah Draco, Lucius. Semenjak itu Draco jadi takut gelap dia juga gampang panik dan histeris.
Sampai dirumah Draco, Harry langsung naik kelantai dua dimana kamar Draco berada. Saat membuka pintu dia melihat Draco ada di samping tempat tidur, memeluk lututnya sendiri, gemetaran dan ketakutan.
"Shhh... udah ada aku disini. Kamu tenang yah" Harry memeluk Draco sambil mengelus punggungnya.
Harry ikut duduk dilantai, lalu dengan lembut ia menarik Draco untuk duduk diatas pangkuannya. Beberapa menit mereka berada dalam posisi itu.
"Kamu udah tenang?" Draco mengangguk pelan masih membenamkan wajahnya di dada Harry.
"Kalo gitu kamu disini dulu aku periksa dibawah"
"Jangan! Aku ga mau ditinggal"
"Ya udah, kalo gitu aku ikut"
Harry berjalan di depan dengan Draco yang sudah menempel erat di lengannya. Ternyata sekring di rumah Draco cuma jatuh. Setelah lampu menyala Harry pun langsung memeriksa setiap ruangan karena tadi Draco bilang dia mendengar suara aneh.
"Udah aman, ga ada apa-apa kok" ucap Harry lembut. Draco masih menempel erat seperti perangko di lengannya.
"Iya, maaf yah lagi-lagi aku ngerepotin kamu" ucap Draco pandangannya kebawah wajah yang terlihat sedih.
"Kamu itu ngomong apasih?" Harry menatap mata Draco yang indah, dengan tangan kirinya dia memainkan rambut Draco. "Kalo buat kamu aku siap memberikan segalanya" ucapnya setengah berbisik di telinga Draco.
Dengan agak keras Harry mendorong tubuh Draco ke dinding "I love you" ucapnya. Harry mendekatkan wajahnya lalu mencium bibir Draco lembut yang lama kelamaan menjadi semakin bernafsu. Draco menutup matanya menikmati ciumannya bersama Harry.
"Dray" ucap Harry menghentikan pergulatan bibir mereka. Dia mencari sesuatu dalam saku celananya. "Kamu mau menikah sama aku?" Kata Harry sambil memperlihatkan kotak dengan sepasang cincin silver didalamnya.
Draco tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dia langsung mengangguk antusias. Air mata kebahagian sudah mengalir membasahi wajah cantiknya.
Senyuman lebar langsung terlukis diwajah tampan harry. Dengan lembut dia mengambil tangan kanan Draco dan memasangkan cincin silver indah dijari manisnya.
"Ehem, kayaknya mama kelewatan sesuatu nih" Harry dan Draco langsung menengok ke sumber suara. Melihat Narcissa yang berdiri tidak jauh dari mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kesempurnaan Cinta
FanfictionHubungan Harry dan Draco setelah perang. Same Harry x uke Draco