"Dia kelelahan dan kurang tidur" jelas perawat di klinik "kamu bisa kembali ke asrama dia hanya butuh istirahat"Perawat itu lalu berjalan menuju ruangannya.
Walau Harry diberi tahu dia sudah bisa meninggalkan Draco tapi dia lebih memilih menunggu sampai Draco sadar.
Harry menelaah setiap jengkal wajah Draco. 'IMUT' hanya itu yang terlitas dibenaknya. Bulu mata lentik, bibir Draco yang mungil berwarna mawar menggoda. Arghhh... Semua yang ada dalam diri Draco bisa membuatnya gila.
"Errg" erang Draco. Kepalanya terasa sangat pusing.
"Jangan banyak gerak dulu. Aku panggil perawat"
Perlahan Draco berusaha mengumpulkan kesadarannya.
Tak lama Harry datang dengan perawat tadi.
"Bagaimana perasaanmu?" Tanya perawat.
"Kepalaku pusing" jawab Draco terbaring lemas.
"Malam ini kau tidur disini. Akan aku tuliskan surat agar besok kau tidak perlu masuk kelas. Sebaiknya kau istirahat yang baik mulai sekarang kalau tidak mau sakit lagi" perawat itu langsung pergi meninggalkan Draco dan Harry.
"Kamu mau minum?" Tawar Harry.
"Boleh"
Harry mengambil gelas berisi air untuk Draco.
"Pelan-pelan" ucapnya sambil membantu Draco berdiri.
"Makasih" ucap Draco malu-malu.
"Draco" Harry merasa gugup saat mencoba memulai pembicaraan. "Ehhhmm"
"Bagaimana keadaanmu?"
"Udah mendingan Harry makasih yah" jawab Draco.
Dengan hati-hati Harry membantu Draco untuk kembali baring.
"Harry kamu kalo mau balik ke asrama.."
"Ga aku pingin nemenin kamu disini" potong Harry cepat. "Kamu ga keberatankan?"
Wajah Draco langsung merah merona. Dia menggeleng pelan.
"Bagus kalo gitu" kata Harry lega. "Kamu mending tidur, aku bakal nemenin kamu disini" dengan lembut tangan Harry mengelus kepala Draco.
Draco terus mencoba untuk tidur tapi jantungnya berdetak cepat setiap melihat wajah Harry.
"Harry" ucap Draco malu-malu. "Hm, kamu pasti ganyaman kalo tidur duduk begitu, kamu mending balik ke asrama aja. Aku bisa kok sendiri"
"Aku ga bakal ninggalin kamu sendiri" jawab Harry tegas.
"Hmmm... kalo begitu Blaise nanti bisa nemenin aku kok. Aku ga"
"Draco emang kamu ga suka kalo aku yang nemenin kamu?"
"Bu-bukan gitu. Aku ga enak sama kamu"
Harry berdiri dari kursinya. "Kamu beneran ga enak sama aku?" Ucap Harry pada Draco.
Wajah Draco memerah karena mendapatkan tatapan tajam dari si anak emas. Dia hanya mengangguk.
Harry langsung naik ke tempat tidur pasien Draco. Dan ikut berbaring disana.
"Kalo gitu mending kita tidurnya begini" Harry baring menghadap Draco. Karena ranjang yang sempit wajah Harry hanya berjarak beberapa centi dari Draco.
"Kamu ga sempitkan?" Tanya Harry.
"Ngga kok" tapi setelah mengatakan itu Draco membalik badannya memunggungi Harry.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kesempurnaan Cinta
FanfictionHubungan Harry dan Draco setelah perang. Same Harry x uke Draco