- G E V A N C I A - 02 -

8.6K 891 49
                                    

- Tatapan matanya mengusik ego gue sedemikian rupa.

Begitu rapuh tapi di paksakan untuk kuat -

-- Giovani Arnold Aksara -

Shawn Mendes - Never be alone

"Gevancia Rosiebell? Geva? What's wrong with her?"

Nino berujar santai seraya meletakkan formulir milik Geva di atas meja saat Gio masuk ke dalam ruangan sekretariat eskul taekwondo di salah satu sudut lain sekolah. Gio tersenyum tipis, menjatuhkan tas ranselnya sembarangan, mengambil soft drink dingin dan duduk di depan Nino.

"Rosie gue yang latih dan elo jauh-jauh dari dia!!!" telunjuknya mengarah ke Nino dengan tampang serius.

"Slow down broh. Ada apa ini sebenarnya? Dua minggu yang lalu gue masih ingat dengan semua omelan lo karena gue dengan asal mengajukan nama lo buat bantuin gue ngelatih anggota baru. Kenapa sekarang begini?"

Gio meminum soft drinknya dan berdecak, "Sialan tuh cewek, buat gue penasaran."

"Karena alasan pertamanya ini atau yang kedua?" Kekeh Nino saat matanya menyusuri dua alasan yang ada di tulisan paling bawah lembar formulir Geva lalu di lihatnya, Gio mencoret kasar alasan kedua Geva yang masih bisa Nino lihat alasannya. Karena dirinya.

"Kenapa? Senang lo? Hampir seluruh anggota baru cewek rata-rata ikut karena ada elonya."

"Mau gimana lagi. Pesona gue masih cling sampai sekarang."

"Najis!!!! Tapi gue minta untuk Rosie lo jauh-jauh dari dia selama latihan. Tuh cewek kayaknya demen sama lo."

"Wah boleh gue coba kalau begitu," ucapnya jail.

Gio menggebrak meja,"Ngak usah belagak lo yah. Awas aja lo!!!"

"Oke..oke gue janji. Hmm, gue jadi penasaran pengan lihat wujudnya neh cewek?"

"Ngak usah bacot. Nantikan di eskul lo lihat. Ngak usah lo cari-cari dia di kelas. Nanti dia bisa jantungan tiba-tiba lo datangin."

Nino menaikkan alisnya heran mendengar nada mengancam yang jelas Gio tunjukkan untuknya. Selama ini yang ada di otak Gio cuma Mamanya, tawuran , membolos dan main game. Heran sekali kalau tiba-tiba neh orang kayak cacing kepanasan menyangkut satu nama itu,Rosie.

"Jadi Rosie -"

"Geva," sela Gio yang duduk dengan santai dengan kaki satu naik ke atas kursi menikmati minumannya.

"Tadi lo manggil dia Rosie," Nino protes.

"Itu panggilan gue khusus buat dia. Elo nggzk usah ikut-ikutan. Panggil dia Geva aja seperti yang lain."

Nino ternganga mendengarnya, "Panggilan khusus. Sejak kapan?"

"Apanya?"

"Sejak kapan seorang Gio manggil juniornya dengan panggilan kesayangan?"

"Sejak tadi siang. Gue harus tahu siapa cewek itu. Gue penasaran setengah matu saat melihat tatapan kuat tapi nggak berdayanya saat menyebutkan alasan pertamanya. Gue sampai ngak bisa berkata-kata. Dari semua anggota baru yang mendaftar, hanya dia dan tatapannya yang membuat gue mikir sampai pusing apa maksudnya dan gue tahu dia ngak main-main."

"Dari mana lo tahu?" Nino bertopang dagu nampak penasaran.

Gio tersenyum tipis, "Matanya. Dia berusaha kuat tapi justru yang gue lihat kerapuhannnya di sana. Banyak yang dia sembunyikan. DAMN IT !!!! Gue jadi kepikiran!!" Ucapnya kesal.

(TERSEDIA DI INNOVEL/DREAME] G E V A N C I A || END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang