4 - Seperti permainan

7.1K 1.1K 35
                                    

Life is a game,
Play with it.

🍁🍁🍁🍁

Begini, Baekhyun memang sangatlah sayang pada Ayahnya. Tapi bukankah menyuruh-nyuruh anaknya sendiri seperti budak itu tidak manusiawi? Pelanggaran HAM, dan tindak perbudakan?

Sambil mendengus kesal dan menggerutu, Baekhyun menjalankan mobilnya dengan santai.

"Percepat, kau mau aku terlambat datang ke pesta?"

Baekhyun memutar bola matanya malas dan mempercepat laju mobilnya. Sepanjang perjalanan Ayahnya terus saja mengoceh betapa pentingnya pesta hari ini karena banyak rekan bisnisnya yang datang.

"Berhentilah bersikap tidak peduli Baek, kau akan menggantikanku cepat atau lambat," kata Ayahnya.

Baekhyun menganggukkan kepalanya asal, dia tidak peduli.

"Dan carilah pasangan! Kau mau menjadi bujangan tua hah? Aku tidak pernah mendengarmu punya kekasih lagi 6 tahun terakhir ini."

Mulai lagi.

"Ayah, berhentilah ikut campur."

"Berhentilah menutup diri," balas Ayahnya serius.

Baekhyun terdiam. Memangnya dia menutup diri? Jika iya, rasanya tidak terlalu jadi masalah.

****

"Selamat Ulang Tahun."

Wanita itu menolehkan kepalanya dan tersenyum, "terima kasih Sihyeon-ah."

Sihyeon mengangguk, "ini hadiahmu," ujarnya sambil menyerahkan sebuah kotak besar pada Saera.

"Kau tidak perlu repot-repot memberiku sebuah hadiah. Tapi terima kasih," kata Saera sambil menerima kotak besar itu.

Dia lalu membuka kotak itu dan kembali tersenyum, sebuah gaun berwarna putih salju yang cantik langsung menyambut Indra penglihatannya. "Cantik sekali."

"Benarkah? Aku senang jika kau suka."

Saera mengeluarkan gaun itu dari kotaknya dan mulai mencobanya.
"Kau tidak keberatan bukan jika aku langsung menggunakan gaun ini?"

Sihyeon menggeleng cepat. "Tidak eonni, aku senang kau menggunakan gaun itu di saat pesta ulang tahunmu."

"Terima Kasih Sihyeon-ah..." lirih Saera.

Matanya sudah berkaca-kaca menahan tangis bahagia. Saera lantas menarik Sihyeon ke dalam pelukannya. "Kau yang terbaik."

****

Ini sudah kesekian kalinya Baekhyun di jebak oleh Ayahnya. Pak Tua yang masih sering merecoki kehidupan tenang Baekhyun dengan cara yang absurd.

"Heh, akrabkan dirimu dengan Jin Sihyeon," ujar Ayahnya dengan nada yang terdengar menyebalkan di telinga Baekhyun.

"Ayah, aku kesini untuk menemanimu. Bukan untuk di jodohkan dengan perempuan aneh itu."

"Aneh? Aneh katamu! Matamu rusak ya, kau tidak lihat dia cantik begitu!" gerutu Baekho pelan.

Anaknya yang satu ini memanglah sulit di mengerti, tidak mungkin bukan jika Baekhyun ingin menjomblo sepanjang hidupnya?

"Cepat hampiri dia," ujarnya sambil mendorong Baekhyun pelan.

Baekhyun hanya memutar bola matanya malas. Yah, mau menolakpun percuma. Ayahnya pasti akan terus memaksa hingga Baekhyun mau.

Heal Your Heart | BBH - COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang