Bagian 20: Menunggunya

46 23 3
                                    

Angin malam merasuk jiwaku
Begitu lembut oleh semilirmu
Tenang, halus dan menyejukkan
Sampai ku terbuai dibuatnya

Mencintai seseorang yang sulit tergambar
Layaknya menunggu di persimpangan jalan
Semua tak terekam
Namun suatu saat akan datang

Mencintai dalam diam
Mungkin terlihat membosankan
Saat cinta memburu
Oleh hausnya nafsu yang bersemayam

Nafsu lemah tak berdaya
Saat ku bisikkan cintaku begitu nyata
Bukan bualan yang selalu menerpa
Saat keimanan terperosok dan terjatuh

Maaf nafsu, kau bukanlah temanku
Hanya sebuah bayangan yang selalu mengintai
Dalam setiap lemahnya awasku
Saat keimanan terperosok dan terjatuh

Aku masih disini menunggunya
Dengan besarnya kesabaran yang terus ditempa
Berharap sesuatu yang indah menjadi nyata
Dalam kebijaksanaan yang membuatku berharga

Jeudi, 7/9/17
Bonsoir le monde
Au revoir 😊

Ungkapan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang