Hwang Min-Hyeon

147 26 1
                                    

minhyun hanya bisa meringis sementara orang-orang sekitar segera mengerubunginya. tubuhnya terlalu lemas pasca kejadian yang baru saja terjadi beberapa detik atau mungkin beberapa menit yang lalu.

minhyun tersenyum dan mengangguk pada seorang pria tua yang menanyakan keadaannya. tangannya yang lemas sedikit kesulitan saat digunakan untuk melepas helm di kepalanya, untung saja pria tua tadi dengan sigap membantu minhyun.

motor matic minhyun yang masih menimpa tubuh bagian bawahnya kemudian diangkat oleh beberapa pemuda yang tadi mengerubunginya. minhyun sendiri dibopong oleh pria tua tadi ke sebuah kios es kelapa muda yang ada di trotoar.

setelah duduk dan minum air mineral yang disodorkan oleh seorang wanita ㅡminhyun mengira ia adalah istri dari pria tua yang membantunya tadiㅡ minhyun akhirnya jadi lebih tenang. minhyun kemudian menggulung celana jeans panjangnya untung melihat seberapa parah kakinya yang terasa sakit.

syukur, kakinya hanya luka ringan. minhyun juga tidak merasakan sakit berlebih, kakinya hanya sedikit ngilu ㅡmungkin karena tadi tertimpa motor maticnya yang berat. minhyun juga dapat menggerakan pergelangan kakinya dan bahkan berdiri tegak.

wanita yang tadi membantu menenangkan minhyun yang panik kemudian menepuk pundak minhyun. beliau juga bertanya apakah minhyun baik-baik saja yang kemudian dijawab anggukan serta senyuman oleh minhyun.

saat itu juga, seorang wanitas berpakaian kasual namun tetap sopan datang sambil berlari kecil dengan flatshoesnya. duh, minhyun melihatnya saja merasa ngilu. kalau flatshoes wanita itu masih baru, minhyun yakin kakinya lecet setelah berlari tadi.

wanita tadi mengatur nafasnya yang memburu. tubuhnya dibungkukan di hadapan minhyun yang sedang duduk sementara tangannya menahan di bagian lutut.

"mas, yang tadi naik motor kan? saya yang bawa mobil honda tadi, yang nabrak motornya mas," jelas wanita tadi setelah berhasil mengatur nafasnya.

minhyun tersenyum, lalu menggeleng. "saya nggak apa-apa. tadi sempet lemes karena kaget, tapi saya nggak ada luka parah," jawab minhyun ramah. bukan karena jual pesona pada wanita yang menabraknya, tapi minhyun berusaha untuk mengurangi kepanikan wanita ini.

wanita tersebut kembali berdiri tegak. salah satu tangannya terangkat untuk merapikan rambut setengah punggung yang terurainya sementara tangannya yang lain mengusap dadanya sendiri.

"syukur, kalau gitu. saya lagi buru-buru mas, maaf. saya harus cepet-cepet jadi nyetirnya nggak bener. kalau mas mau minta ganti rugi..." wanita itu menarik tangan minhyun dan mengeluarkan sebuah spidol dari saku celana jeansnya. tangannya kemudian dengan cekatan menuliskan deretan angka di atas punggung tangan minhyun.

"...mas bisa telepon saya di nomor ini. tapi nggak sekarang ya, mas? saya buru-buru banget. sekali lagi, maafin saya ya, mas. makasih juga karena udah nggak marah-marah sama saya. saya duluan," ucap wanita itu terburu. tanpa menunggu jawaban dari minhyun, ia kemudian kembali berlari menuju mobil jenis minibus hitamnya yang terparkir agak jauh dari tempat minhyun sekarang.

__________

"atas nama hwang!"

minhyun berjalan cepat menuju sumber suara. seorang pelayan yang memanggil namanya tadi kemudian merapikan satu kemasan gelas plastik caramel macciato yang ada di hadapannya.

minhyun mengerutkan keningnya. caramel macciato? minhyun rasa, tadi ia benar, memesan dua gelas ukuran sedang kopi americano. tapi kenapa sekarang pesanannya jadi...

pikirannya kemudian terhenti saat pelayan yang lain mengemas dua gelas kertas ukuran sedang seraya berseru, "atas nama hwang!"

minhyun kemudian tersenyum, senang karena teka-teki di otaknya terjawab. tungkainya kemudian bergerak selangkah ke kanan, mendekat ke arah pelayan yang tengah mengemas pesanannya yang benar.

sesaat setelah pesanan minhyun diterima, seorang wanita datang ke arah pelayan yang lain. menyebut dirinya sendiri sebagai pemesan atas nama 'hwang' yang lain dan menerima segelas caramel macciato-nya.

sadar diperhatikan, wanita tadi menoleh ke arah minhyun setelah memasukan sedotan hijau ke dalam tutup gelasnya. sebelum sempat menyedot minumannya, wanita itu sudah lebih dulu membulatkan mulutnya seraya menunjuk minhyun. wajahnya berubah antusias seketika seolah minhyun adalah teman lamanya.

"masnya yang kemarin ketabrak sama saya, bukan?"

wajah minhyun kemudian ikut berubah, memberikan ekspresi yang sama: antusias. senang karena otaknya berhasil mengenali wanita tersebut dua detik setelah ucapan wanita tersebut selesai.

keduanya kemudian berjalan seraya berbagi cerita. dua pasang tungkai itu berjalan menuju salah satu meja kosong yang tersedia untuk empat orang. keduanya duduk berhadapan, sambil meminum minuman pesanan masing-masing.

wanita tersebut kemudian kembali meminta maaf dan melontarkan keheranannya karena minhyun tidak kunjung menghubungi. sementara minhyun sendiri menjelaskan alasannya dan menceritakan kronologi tabrakan malam itu yang sebenarnya.

biar saja jaehwan yang jadinya menunggu americanonya lebih lama. salahnya karena menitipkan pesanannya pada minhyun yang secara tidak sengaja bertemu dengan wanita tersebut.

semoga saja jaehwan tidak marah-marah begitu minhyun tiba di rumahnya lagi sehingga minhyun tidak lupa dan dengan segera membuat doa. berharap dirinya dan wanita tersebut bertemu secara tidak sengaja satu kali lagi. sehingga dirinya dapat menyebut bahwa pertemuannya dengan sang wanita bukan hanya kebetulan biasa, melainkan sebuah takdir yang luar biasa.




_______________

nyaah rasa ftv. kalau dijadiin sinetron ini judulnya: cintaku ketubruk mahasiswi cantik ((GAK WKWKWKW))

mampir juga ke work yang lain siapa tau betahh 🖤

btw jangan nangis karena konsernya wannaone ya  🖤🖤🖤

[C] nyaah; wanna-oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang