"atas nama cantik?" tanya seongwoo begitu seorang gadis ngebuka pintu kiri depan mobilnya.
gadis tadi ngangguk, nggak lupa sambil senyum. gadis yang tadi udah siap masuk mobil, negakin lagi berdirinya buat pamit sama dua orang temennya yang tadi berdiri bareng dia.
seongwoo senyum sambil negakin duduknya. setelah tadi agak males karena dapet orderan yang jaraknya jauh, seongwoo semangat lagi begitu ngeliat senyum ramah gadis yang jadi penumpangnya sore ini.
"aku duduk di depan, soalnya nggak suka duduk di belakang sendirian. nggak apa-apa kan?" tanya gadis tadi yang sekarang lagi sibuk pasang sabuk pengaman.
"nggak apa-apa banget. justru seneng kok, saya."
selanjutnya hening. seongwoo sibuk nyetir dan sang gadis sibuk ngeliatin jalanan.
"kalau mau, bisa sambungin tape-nya ke handphone mbak pake bluetooth. nanti lagunya diputer dari handphone mbaknya," usul seongwoo setelah sadar kalau sang gadis kayanya nggak senyum lagi setelah pisah sama temennya.
"nggak usah. tapi kalau masnya mau nyetel lagu biar nggak ngantuk, sok aja."
seongwoo ngangguk doang. terus akhirnya mikir kalau sang gadis ini lagi bete, entah karena apa.
setelah sampai di perempatan dan harus berhenti karena lampu merah, seongwoo akhirnya ngulurin tangannya buat nyetel radio.
"mbaknya lagi bete, ya?"
sang gadis nolehin kepalanya yang daritadi menghadap ke arah jendela.
"aku daritadi cemberut ya?"
seongwoo ketawa sambil siap-siap buat lajuin lagi mobilnya. "iya. padahal tadi waktu senyum cantik banget."
"tadi abis bagi rapor, ya?" tanya seongwoo, setelah melirik map abu yang ada di pangkuan sang gadis.
sang gadis ngangguk, tapi akhirnya nambahin jawaban "iya," setelah sadar kalau seongwoo mungkin nggak ngeliat anggukannya.
"bagus, hasilnya?" tanya seongwoo. nggak lupa buat nyempetin diri ngelirik ke arah sang gadis.
"jangan ditanyaaaaaa. nilainya tuh yang bikin aku jadi bete sekarang."
seongwoo ketawa karena respon lucu dari sang gadis. yang kemudian bikin sang gadis ikutan ketawa juga.
"ranking aku di kelas jelek, walaupun nilai raporku bagus. ya itu yang bikin aku bete," lanjut sang gadis yang kemudian dijawab sama anggukan samar seongwoo.
"emang yakin, nilainya beneran bagus?"
"ih, masnya nyebelin ya, lama-lama!"
seongwoo ketawa karena sang gadis ngelipet kedua tangannya di depan dada setelah itu.
"iya, iya, percaya kok saya."
"nah, gitu dong! terus nanti di depan jangan lupa ambil jalur kiri soalnya komplek perumahannya udah deket."
seongwoo senyum. "siap, bos!"
bos yang bakalan jadi pacar beberapa bulan lagi ya, woo?
__________
sudah kubilang kalau aku sedang terpesona sama cowo yang bisa nyetir :(
KAMU SEDANG MEMBACA
[C] nyaah; wanna-one
Fanfictionmeans love in sundanese. [!] lowercase; nonbaku; alternative-universe; nggak sesuai EBI