daniel panik setengah mati cuma karena ngeliat mangkok makanan kucingnya masih penuh dan kotoran kucingnya yang bentuknya nggak normal.
rooney, kucingnya daniel tadi, segera dimasukin kandang sama sang pemilik. bikin kucing daniel yang lain, peter, nggak berhenti mengeong. iri, mungkin?
setelah daniel nyari di google, dimana dokter hewan paling dekat dari rumhanya, daniel segera bawa rooney kesana.
bodo amat sama rasa capek karena doi baru aja balik dari kampusnya. well, dia jauh lebih sayang sama rooney dan peter daripada badannya sendiri.
lima belas menit, mobil daniel udah berhasil parkir di depan klinik si dokter hewan. kliniknya kecil. tapi pengungjungnya berjubel.
ini udah jam lima sore, enam puluh menit menuju jam tutupnya si klinik. tapi pengunjung yang antri, ada sepuluh, belum termasuk daniel dan pengunjung yang lagi masuk ke ruangan sang dokter.
daniel tambah panik lagi aja begitu sang kucing yang ada di dalem kandang yang dijinjingnya nggak berhenti mengeong.
segera, daniel cari tempat duduk dan mangku kandang sang kucing. laki-laki itu mulai buka lagi google, dan nyari dokter hewan yang bisa dia nanganin kucingnya.
sampai tiba-tiba, seorang cewek yang emang sejak tadi duduk di sampingnya, nepuk pundak daniel pelan.
"sorry, kalo boleh tau, kucing lo kenapa ya?"
daniel nolehin kepalanya. mindahin pandangan dia dari handphone, ke cewek yang nyapa dia ini.
"oh, gue juga nggak tau. gue bawa kesini karena dia nggak mau makan makanannya dan bentuk pupnya aneh."
cewek tadi ketawa.
"boleh gue liat nggak, kucing lo?"
daniel yang masih panik sama rooney-nya, segera ngebuka kandang sang kucing dan ngebiarin cewek tadi ngegendong rooney.
cewek tadi meluk rooney penuh sayang. sesekali tangannya turun ke perut rooney, dan narik rahang bawah rooney, buat ngeliat mulut si kucing.
sebentar aja, si kucing dibalikin sama cewek tadi ke dalem kandangnya. dan ajaib, rooney yang dari tadi nggak bisa diem, seketika hening begitu cewek tadi ngembaliin ke dalem kandangnya.
"kucing lo nggak apa-apa kok. kayaknya, dia lagi nggak cocok sama makanannya. coba lo kasih dia makanan merk lain. kucing juga kadang-kadang pengen dimanja, mas. sekali-sekali, dia moody-an. mungkin masnya sibuk kali belakangan ini? makanya kucingnya caper."
daniel sukses dibikin lega sama pernyataan si cewek.
"jadi, lo yakin, kucing gue nggak apa-apa?"
"dua ratus persen yakin. meningan lo bawa dia pulang karena kayaknya, dia agak takut setelah ngeliat hewan-hewan di dalem."
daniel senyum. dan bilang terimakasih berkali-kali sama si cewek. dan senyumnya tambah melebar lagi begitu si cewek nyodorin selembar post it.
"nomor gue. hubungin gue kapan aja kalo kucing lo keliatan aneh, lagi. gue anak dokter hewan yang di dalem, jadi lo tenang aja. gue khawatir sama lo. muka lo pucet banget sementara lo lebih panik sama kesehatan kucing lo."
"oh? gue nggak tau kalo lo ternyata anaknya dokter hewan yang di dalem. sorry, dan makasih banyak, mbak."
well, mbaknya, jangan salahin daniel kalo besok-besok whatsappnya penuh sama pesan dari daniel.
tapi bukan karena mau ngurusin kesehatan rooney,
daniel mau ngurusin hati yang punyanya, nih.
KAMU SEDANG MEMBACA
[C] nyaah; wanna-one
Fanfictionmeans love in sundanese. [!] lowercase; nonbaku; alternative-universe; nggak sesuai EBI