01

6K 577 62
                                    

Liechtenstein merupakan negara kecil di Eropa Tengah dengan luas 160 km persegi yang dihuni oleh kira-kira 37.000 penduduk. Negara yang sistem pemerintahannya berbentuk monarki konstitusional ini dipimpin oleh seorang pangeran dengan Vaduz sebagai ibukotanya. Negara terkecil keempat di dunia ini terletak di pegunungan Alpen, atau bagian selatan Eropa Tengah dan diapit oleh negara Switzerland dan Austria.

Negara ini disebut-sebut sebagai negeri impian bagi Eropa. Selain karena keindahan alamnya yang menakjubkan, Liechtenstein juga karena kesejahteraan dan kemakmuran penduduknya yang elegan, terutama dengan banyaknya hasil produksi negara mungil ini dan kemampuan mengekspor barang-barang industri seperti tekstil, produk baja, obat-obatan, perangkat elektronika dan alat pengeboran adalah industri-industri yang menjadi pendapatan utama negara ini. Pendapatan dari bidang lain, seperti contohnya keramik, kulit sosis dan gigi palsu merupakan hasil produksi yang paling besar di negara ini dan membuat negara ini menjadi sangat kaya raya, bahkan, Liechtenstein termasuk salah satu negara yang tidak punya hutang di dunia. Hal itu berimbas pada tidak adanya pajak yang mencekik masyarakat dan tak ada angka pengangguran di negara itu. Tak ada ambisi politik dari masyarakat yang sudah dibuai dengan kenyamanan dan kesejahteraan.

Pangeran yang memimpin negara mungil ini juga rela memberikan subsidi kepada semua kebutuhan vital dan fasilitas publik. Ekonominya yang kuat jugalah yang membuat negara ini memiliki tingkat pengangguran terendah kedua di dunia. Keluarga kerajaan juga dikenal sangat bersahabat dengan warganya. Tak ada kesenjangan sosial berarti dengan batasan-batasan yang dipahami kedua belah pihak antara warga dan keluarga kerajaan. Semuanya berjalan dengan sangat harmonis.

Karena pengangguran sangat sedikit di negara itu, nyaris tak ada kegiatan kriminalitas di Liechenstein. Semua masyarakat pun makmur dan dapat hidup dengan aman dan tentram. Hal ini jugalah yang menyebabkan negara ini tidak memiliki kekuatan militer. Tak hanya dampak dari kelangkaan angka kriminalitas, negara ini tidak mempunyai kekuatan militer akibat masalah keuangan yang berujung pada krisis moneter yang terjadi pada tahun 1868. Faktor perekomian itu membuat pemerintah menghapus sistem pertahanan militernya. Sampai sekarang, pertahanan militer didukung dari tetangganya, Swiss, yang selalu membela Liechtenstein apabila diserang oleh negara lain.

Mungkin itulah yang membuatku terus memaksakan diri untuk menjadikan diriku kuat, tak terkalahkan oleh siapa pun, meski aku hanyalah seorang wanita. Karena negaraku kuanggap lemah, sedangkan aku adalah putri raja. Jadi aku harus kuat untuk melindungi negara dan warganya yang kucintai ini.

***

"Counter-riposte*! 1-5 untuk Yang Mulia Putri Angela."

Seseorang, bertubuh langsing, tak lebih tinggi dari lawan mainnya, dengan kostum anggarnya yang lengkap, menurunkan pedang yang melengkung ditubuh lawannya. Ia memposisikan tubuhnya beristirahat, kemudian memberi hormat pada lawan main, yang tak lain adalah sepupu jauhnya, Nicholas Hasler.

"Kau bermain-main denganku karena aku seorang perempuan, Nick?"

Angela membuka pelindung muka dan membiarkan rambut pirang yang ia kuncir ponytail tinggi terurai, menarik perhatian penuh lelaki yang kini membuka pelindung kepala seperti yang gadis itu baru saja lakukan.

"Aku melakukan serangan duluan, dan parry-mu** memang tak terelakkan, Angie."

Pria itu mengusap keringat di hampir seluruh wajahnya, kemudian mengibaskan rambut, melepaskan percikan peluh yang lolos dari rambut coklat hazelnya. Tak menunggu Angela menanggapi kalimat itu, Nicholas mengangkat wajah dan menata rambutnya yang ganggu pemandangan indah yang tengah terpampang di hadapannya.

"Pembual," ejek wanita cantik di hadapannya itu seraya melemparkan senyum usilnya pada Nick. Angela kemudian menegak air dari botol minumannya, membiarkan tetesan air dari botol itu merembes keluar dari sudut bibir, bersatu dengan keringat di leher dan turun ke pakaiannya. Tentu Nicholas terus mengikuti perjalanan air yang beruntung itu dan hanya dapat tersenyum sambil menunduk saat Angela membuka jaket pelindungnya, "Kau bahkan tidak mencoba menyerang bagian torso***-ku."

The Arms of The Martyr (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang