"I see your smile for the second time."
----
__Who are You| 2
Eunkwang sedikit meringis saat Istrinya mengobati luka yang ada pada tangannya, tapi disisi lain Dia lebih merasakan sakit saat melihat Eunbi tengah melamun di luar rumahnya. "Aku tidak apa, Mirae-ya." Tuturnya pada Nyonya Cha.
Iya. Tidak apa, dibandingkan dengan luka dalam hatinya saat melihat Anaknya menangis karenanya.
Mirae mengikuti arah pandangan Eunkwang, lalu menghembuskan nafasnya kasar. Dia lalu berjalan mendekati Eunbi dan merangkul pundaknya, "Eommoni?" panggil Eunbi lalu menegapkan tubuhnya.
Mirae tersenyum lalu mengelus rambut Eunbi, "Rambutmu sudah mulai panjang, jangan memotongnya lagi." Pintanya.
"Eommoni, ayo kita pindah darisini. Aku tidak ingin tinggal disini lagi."
Mirae mengalihkan pandangannya, tangan yang tadi digunakannya untuk mengelus rambut Eunbi, kembali di tarik olehnya. "Eommoni?" panggil Eunbi dengan sedikit mengguncang pundaknya.
Mirae mengerjapkan kedua matanya lalu menatap Eunbi dengan senyumannya, "Iya? Ada apa?"
Mirae ingin saat Dia menanyakan "Ada apa?" Eunbi akan melupakan tentang keinginan kepindahannya itu. Dia tidak ingin pindah! Ya Dia tidak ingin pindah. Maka dari itu, Dia mengalihkan pembicaraannya.
"Eommoni, nanti aku akan pergi dan mulai belajar kembali ke Padepokan guru Park."
Dia tidak akan pindah, tapi hanya Eunbi yang pindah untuk beberapa saat. Karena pada dasarnya, Eunbi memang sudah biasa melakukan hal seperti ini.
"Baiklah," Mirae menggenggam tangan Eunbi untuk sesaat sebelum beranjak dari duduknya. "Eommoni akan menyiapkan beberapa keperluan untukmu." Ucapnya yang mendapat senyuman dari Eunbi.
Iya. Eunbi harus pergi selama beberapa bulan sebelum kembali lagi. Tapi entah kenapa, untuk kali ini, Dia merasa tak ingin meninggalkan Ibu dan Ayahnya.
--Who Are You--
"Memalukan!"
Jungkook menatap kosong Jeon wang yang tengah memarahinya terhadap masalah yang baru saja terjadi di Padepokan tadi. Iya itu salah Jungkook! Dia yang menyebabkan penyakit diare di padepokan.
Tapi, sepanjang apapun Jeon wang memarahinya, sebanyak apapun kata makian yang keluar dari mulutnya, tetap saja, Jungkook yang akan menjadi Penerus tahta yang ditempatinya sekarang.
Sadar ucapannya tidak di dengarkan oleh Jungkook, Jeon wang menghela nafasnya dan kembali menarik nafasnya panjang. "Kau tidak bisa lagi berada di Padepokan kerajaan." Tutur Jeon wang.
Dalam hati, Jungkook mensyukuri hal ini, tapi di lain sisi Dia bertambah sedih karena tidak dapat melihat Ahn wangbi lagi. Dia tidak bisa menyelinap lagi ke kamar Eommonimnya. Dan tidak bisa melakukan hal-hal lain bersama Eommonimnya, yang sering Dia lakukan di setiap malam.
"Aku menerimanya." Jawab Jungkook dengan tegas. "Aku menerima hukuman darimu, Jeon wang. Aku akan pergi ke timur laut kerajaan Jeon. Kudengar disana ada sebuah Padepokan yang hanya mengajar beberapa murid terpilih. Aku akan pergi kesana." Jelas Jungkook pada Jeon wang.
Jeon wang menyunggingkan senyumnya, Dia kembali menarik nafasnya dalam sebelum menghembuskannya lagi. "Kau sudah mempersiakan semua rupanya."

KAMU SEDANG MEMBACA
[9] WHO ARE YOU | J.J.K
Fanfiction"Kita tidak bisa bersama, karena kita berbeda." ----------- Senyum itu tidak pernah terlihat lagi semenjak pertambahan usia yang membuatnya mengetahui alasan dari setiap kejadian. Tapi senyum yang sangat ingin dilihat oleh rakyatnya, berhasi...