CHAPTER 1 : Bug! Bag! Bug! Pow!

346 8 3
                                    

Aku tak percaya dulu aku melakukan hal ini nyaris setiap hari. Atau sebenarnya, setiap malam. Dini hari, waktu langit berwarna ungu dan seisi rumah penuh dengan dengkuran, aku duduk, sepenuhnya terjaga, bersama buku catatan usangku. Aku menulis, mencoret dan menggores - gores sampai tanganku, dan kadang - kadang hatiku, sakit.

Aku menulis, menulis, dan menulis. Ya, karena hanya itu yang bisa dilakukan oleh seseorang yang tak bisa bicara apapun pada siapapun, bahkan sahabatnya sendiri. Kemudian suatu hari, aku berhenti. Dan mulai berani bicara tentang semuanya pada satu orang yang sangat ku percayai.

.
.
.

Seperti inilah semua itu terjadi
.
.
.

Ku gendong tas punggungku dan bergegas menuju sekolah. Pagi ini aku hampir saja terlambat karena, sejak lusa aku begadang semalam suntuk untuk marathon drama korea. Yah, inilah efek sampingnya. Hingga akupun harus berlari menuju kelas, temanku Oh Sun Hye atau kami biasa memanggilnya Sunny (entah kenapa ia ingin dipanggil seperti itu) menyambutku.

"Heera, knapa kau datang siang lagi?"

"Umm, u know why~" jawabku santai

"Setidaknya kau ingat jika hari ini ada test kan?" Tanya Sunny

"umm, tidak" jawabku datar. "eh tapi kau serius hari ini akan ada test?!" Lanjutku terkejut

"Kau ini, berhentilah menonton drama secara marathon seperti itu!!" Sunny menasihatiku seperti aku ini adalah anaknya

"Ani! Lagipula kemarin tanggung sekali jika tidak aku selesaikan. Ceritanya menjadi semakin seru sejak eps. 9, jadi aku akhirnya menonton hingga selesaii" ucapku bersemangat. (Tidak!)

"Hei bukankah drama itu ada 16 episode ya?" Akupun hanya mengangguk meng-iya-kan "APANYA YG TANGGUNG HEERA!!" Dia menarik nafas dalam dalam dan melanjutkan ocehannya "Dari eps 9 hingga eps 16 itu ada 8 eps, aku masih akan terima jika kau bilang kau menontonya dari eps15" Sunny mengucapkannya dalam satu tarikan nafas.

Perbincangan kami dipotong karena Tn. Song telah datang.

***

*Bug!*

*Bag!*

*Bug!*

Terdengar suara riuh dari arah belakang restoranku. Aku yg mendengarnya pun bergegas ke arah suara.

"Hei! Hentikann!! Apa apaan ini?" sembari berlari "Yaak! apa kalian ini pengecut? Bagaimana bisa kalian yg bertiga ini melawan satu orang cuih" kataku kesal

"Hei nona, maaf tetapi masalah kami adalah dengan orang itu" salah satu dari mereka bicara

"Ish kau mengganggu kesenangan kami saja, ayo pergi kita lanjutkan lagi nanti" Ucap lainnya

"Umm.. gwenchana-yo?" Tanyaku pada pria yg baru saja dipukuli itu (Tak apa apa?)

"Ne, tenang saja" Jawabnya (ya)

"Tunggu sebentar, aku ambilkan obat duluu" Aku berlari kedalam untuk mencari kotak P3K lalu kembali.

"Uh um..  maaf..., kemarikan wajahmu, aku akan mengobati luka luka itu" aku pun mengobatinya

"AAAGH!" Teriaknya kesakitan"eh hei sudah sudah, sakit sekalii, kau yeoja yg kasar" katanya (girl)

"Haishh, berkelahi pukul-pukulan gebag gebug gebag gebug bisa. Tapi saat menghadapi obat antiseptik malah mengeluh kesakitan" rutukku

"Jeonn!!" Kami menoleh saat mendengar suara itu.

"Ah, Hyungg. Ini aku, um aku tidak melakukan apapunn mianhaee~" dia beralasan (Bro) (Maaf)

"Ini ganjaran yang kau terima karena membolos lagi" kata temannya "Ah, terimakasih karena sudah mau repot repot menolong dongsaeng nakal ini" "Apa kau juga sedang membolos?" Tanyanya padaku (sebutan laki laki yang lebih tua untuk laki laki yang lebih muda)

"Ah jelas tidakk eheh" jawabku canggung

Dia tertawa kecil "Hei,kita ini berada di satu kelas yg sama  jadi jangan bohong"

"Hah? Maksudmu?"Tanyaku bingung

"Kau tidak tahu aku? Bahkan aku sangat terkenal di sekolah. Kau terlalu anti sosial nona" sembari tertawa kecil.

"Jeon ayo kita pulangg. Oiya sekali lagi terimakasihh" Lanjutnya. Aku hanya mengangguk.

Baru saja menutup pintu belakang, aku teringat akan kotak P3K milikku.

"Eh, kenapa aku meninggalkan kotak obatnya, jadi balik lagi deh"

Saat sedang mencari-cari, sebuah mobil silver lewat dengan kaca penumpang terbuka. Terlihatlah kotak obat bergambar doraemon milikku.

"Eh itu kotak obat-!"Teriakku

Terpampang jelas wajah orang yg baru saja tadi kutolong dengan kotak obatku yg digantung begitu saja ditangannya sembari melambaikan tangannya.

"Selamat tinggal dan terimakasih"Katanya

"YAAK!" Teriakku

***

*Teett*

Bel pulang berbunyi.

"Heeraa, ayo kita ke kantin. Hari ini jadwal ku free, hanya ada kelas tambahan saja nanti. Kau juga satu orang diangkatan kita yg masuk kelas favorit itu kan"Ajak JinHye temanku dari kelas 11.3

"Jadikan ini hari pertama Heera kekantin. Aku tau kau tidak membawa bekal kan hari ini" Ledek Sunny

"YAA! Aku pernah kok pergi ke kantin sebelumnya!"

"Yang terpenting jangan sampai ada niat membolos lagi hari ini"Kata Sunny

'Bagaimana mereka tau rencanakuu' ucapku dalam hati

***

"Enyak syokalie mokanoannya yaa"Ucap Sunny dengan mulut penuh.

"Ew kau jorok sekali, habiskan dulu makanan dimulutku itu" kataku jijik.

"Hah? 'mulutku'? Heera bukankah seharusnya kau mengatakan 'mulutmu'?" Ditimpali oleh tawa dari Jinhye.

"Itu maksudkuu tau, memang kenapa kalau salah? Lagi pula kalian mengerti" kataku kesal.

Mereka menertawaiku dengan sangat keras. Tawa mereka menggelegar. Kurasa satu kantin mendengarnya.



-TBC-

"Lucu sekali kotak obat ini, sama seperti pemiliknya" - Jungkook

"Pertama laki laki itu membolos untuk berkelahi. Sekarang dia membawa pergi kotak obat kesayanganku. Ah menyebalkan" - Heera

Notes:

Hai aku Raa, aku penulis baru netes sih, netes? Emang gua ayam (?).

Chapter 1 nya biasa aja ya? 😟

Gimana nih chapter 1 nya?
Lanjut baca aja guyss, sapa tau ketagihan ehehe😻

Aku bakal buat konflik memans di chapter chapter berikutnya babe..
Jadi jangan bosen dulu gegara liat chapter 1 nya :"

Jangan lupa voment ya guiss


Luv luv 💗💗

My Precious ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang