CHAPTER 11 : SUNNY's

59 3 3
                                    

Sunny POV

Sudah sekitar 5 menit sejak murid murid berhamburan keluar. Heera tidak kunjung datang. Entah ada apa dengannya, dia mulai membolos lagi.

Hingga kulihat penampakan wajah Heera dari celah pintu kelas yang terbuka cukup lebar.

"Kau darimana?" Tanyaku cetus

"Tidak kemanapun" Jawab Heera santai

Heuhh bagaimana bisa dia sesantai itu.

"Heera! Jangan bilang kau pergi mengobrol dengan Jungkook lagi. Kau tidak tau kan apa saja yang nenek sihir itu katakan tentangmu"

Sejujurnya ia benar - benar membuatku khawatir dan kerepotan menjawab segala pertanyaan Lee ssaem. (Mrs. Lee)

" Uhm.. aku memang tidak tau apa saja yang dia katakan tentangku" jawab Heera santai sembari duduk di tempatnya.

Kuacak geram rambutku sendiri "Heera!! Bukankah sebelumnya kau berjanji akan berubah menjadi lebih baik? Bahkan kau sempat menjadi lebih rajin." Sunny menarik nafas berat dan berjalan mendekat.

"Sekarang kau suka membolos lagi Heera, bagaimana kalau kau dihukum Lee ssaem lagi?"

"Bukankah kau berusaha keras agar bisa mendapat kursi di kelas ini? Lalu apa guna perjuanganmu sebelumnya?" Tanyaku dalam satu tarikan nafas.

"Selain itu kau kembali merahasiakan banyak hal dariku, banyak sekali"

Heera membuka bibirnya pelan, sepertinya ia mulai berusaha berbicara bodoh. Tapi ucapanku langsung mengambil alih.

"Jangan berusaha bicara apapun. Aku yakin kau akan bertanya seperti ini 'rahasia? Ah tidak mungkin Sunny, apa yang bisa ku rahasiakan darimu?' Iya kan?" Kutirukan gaya bicaranya

"Heera rahasia yang ku maksud itu adalah tentang Jungkook sunbae. Apa hubunganmu dengannya?!" Tanyaku kembali

"Demi apapun Sunny, aku tak ada hubungan apapun dengannya. Aku tak menyembunyikan apapun dari siapapun dan tentang siapapun" katanya penuh penekanan

"Kau berbohong lagi?. Sudahlah, jika waktunya sudah tepat ceritakan semuanya padaku. Dan saat itu juga aku akan katakan sesuatu padamu okey" Kutinggalkan Heera lalu meninggalkannya debuman pintu di ruang kelas.

Astaga sepertinya aku terlalu keras menutup pintunya.

Tapi!! Oh tidak aku benar benar ingin tahu apa hubungan mereka. Baiklah jika aku dikatakan selalu ingin tahu masalah Heera, itu semua aku lakukan karena dia lil mochi kesayanganku.

***

Kulempar asal tas punggungku ke lantai yang berdampak pada berseraknya buku -bukuku.

"Astaga apa aku tak menutup tasku sedari tadi?"

Setelahnya kulemparkan juga tubuhku begitu saja diatas sofa berwarna nude ini.

Aku menggeliat gelisah diatas sofa. Mengacak wajahku dengan pikiranku kalut.

"Ah Heera baiklah kalau kau membolos tapi--"

Kukeluarkan ponsel dari saku hoodie-ku, lalu termenung menatap layar ponsel. Sesuatu yang ada dilayar ini benar benar mengejutkan ku belakangan ini.

Kurasakan ada sesuatu menjilat kakiku. Sesosok anjing bichon berwarna putih polos yang sedang melakukannya saat ini.

"Ohh Vivi kemarilah~"

"Coba lihat. Bagaimana menurutmu?"

Vivi hanya menatap layar ponsel ku. Dia memberi respon bahwa ia memang tidak asing dengan orang yang ada di ponselku ini. Meringis seakan akan mengatakan sesuatu jika saja ia bisa.

My Precious ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang