Not my day !?

7K 32 0
                                    

Cahaya perlahan mulai masuk melewati celah kain....
Yahhh pertanda hari sudah beranjak pagi, waktu dimana seorang zena untuk memikul pahitnyaa keadaan yang mengikatnya untuk bertahan walau tidak pernah ada yang mengasihinyaa...
Zena gadis berusia 20 tahun dengan wajah yang begitu cantik tanpa lapisan make up yang terpasang di wajahnya, begitupun dengan sifat baik dan sabar yang selalu menjadi gelarnya selama ini...
Akan tetapi kesabaran yang zena punya seakan sudah tidak bersisa lagi saat dia bertemu pria misterius yang selalu menganggu hidupnya, dia adalah Ryan pria dewasa yang misterius dan berambisi...

"hoammmm" zena bangun dengan tangan meraba jam tangan di nakas kamarnya, seketika mata terbuka lebar saat melihat jam tangan yang digengamnya... "Ya Allah jam  lalu menjalankan ibadah wajibnya..
Pagi hari di awali dengan sesuatu yang tidak baik bagi zena akan berdampak ke aktifitas yang lain...
"ya ampun kenapa gw masih deg-degan aja sih padahal ini udah hari ke empat gw kerja di cafe itu" keluhnyaa sambil berjalan ke kamar mandi untuk siap siap..

Yupsss dia berkerja di salah satu cafe yang ada di jakarta,  kini zena menjadi salah satu tulang punggung keluarga dia rela merantau di jakarta ingin mengadu nasib, kedua orangtua zena yang berada di jogja.. Emmmm Lebih tepatnya kedua orangtua angkat zena yang berada di jogja sangat mengizinkan untuk dia pergi jauh jauh dari rumah, selama ini mereka menganggap zena beban untuk keluarganya, belum lagi kakak zena yang selalu mengucilkannya baik di rumah maupun di sekolah semasa dia masih duduk si bangku SMA karena saat itu mereka satu sekolahan.

"bismillah semoga menjadi hari ku, keep fight zen lu harus bisa" dia menyemangati dirinya sendiri..
Jarak antara kost dan cafe memerlukan waktu 10 menit menggunakan sepeda jadul yang dipijamkan oleh ibu kostnya yang amat baik.. Beruntung dia masih menemui orang baik..

"kringgggggg kriinggg" suara bel sepeda zena saat dia melaju dengan cepatnya, dan betapa kaget nya dia menabrak anak kecil cowok yang tiba tiba berlari di jalan tanpa melihat kanan kiri..

BRUKKKKKK.... "aww ngilu pantat gw" seketika dia langsung berdiri menghiraukan rasa sakitnya "aduhhh dekkk kamu gimana ada yang sakit engga ke  Rumah sakit yuk dek, Ya Allah kamu sama siapa sampe bisa lari sendirian di jalan seperti ini, aduhh mana yang luka manaaa aduh jangan nangiss dek" zena seakan tidak bisa berhenti nerocoss dan sedikit matanya berkaca kaca takut jika terjadi sesuatu sama anak yang di tabrak tadi...
Anak itu hanya melihat zena bingung karena anak itu jatuh karena kaget bukan karena tertabrak zena, karena saat tepat akan tertabrak zena langsung membanting dan menjatuhkan sepeda nya ke sebelah sisi jalan lainnya,
Anak itu mengusap pipi zena yang air matanya sudah menetes "ka jangan nangis coco nga sakit".. Zena seketika langsung memeluk anak itu.

Tiba tiba anak itu di tariknya dari arah depan zena.
"kamu apakan anak ini!!!!" teriak seorang laki-laki yang berdiri tegap menutupi zena.. "harusnya bapak yang apakan anak ini, siniii ini anak saya" balas sekenanya zena, "hah anak kamu???, sejak kapan saya punya kakak ipar jelek kaya kamu".
Seketika zena merem "sialll, malu gw"... "om jangan marah marah ke kaka" celetuk si coco, "Hah kakak?"
Balas ryan, yah om om si coco itu adalah ryan..
"emmmm maaf pak saya kira bapak orang lewat yang tiba tiba mau nyulik anak ini" sahut zena "makanya saya aku akuin aja anak saya",, "suruh siapa tiba-tiba narik anak ini kan gw kaget yak" (lirih zena tapi masih bisa di dengar ryan).. "bapak bapak emang aku bapak kamu" sewot ryan, "ow ya maaf ya om hehe" jawab zena lagi-lagi sekenanya.

"Jadi coco mau cerita sama om kenapa bisa begini"..
"iya om jadi tadi coco lari mau beli es klim ehh hampir ketabrak kakak". Langsung ryan menantap tajam dan mengintimidasi ke zena, zena seketika langsung menjawab "hampir loh ya hampir kalo saja saya ga banting sepeda saya ke arah lain, om sendiri kemana tau ponakannya lari di jalan gede kaya gini masa  ga lihat",, "bukan urusan kamu" jawab ryan ketus langsung melenggang pergi mengendong coco tanpa mengucapkan maaf ataupun terimakasih..

"ehhhh busetttt om omm emang dasar yaa" greget zena.. Dia langsung membereskan keadaannya yang kacau dia juga luka di bagian siku tangan sebelah kanan, mau tak mau dia harus tetap kembali ke cafe, dia sudah berfikir bakal habis sama bosnya di hari masih awal awal kerja udah telat..
Sesampainya di cafe dia langsung memarkirkan sepedanya dan masuk ke ruang ganti pegawai untuk menganti sragam dia bahkan belum sempat membersihkan luka yang ada di sikunya itu..

"woy zena dari mana aja lu telat" teriak maya teman zena yang selama ini sangat baik dengan zena "jangan teriak may nanti denger bos ishh, tadi ada kecelakaan dikit",, "hah kenapa kamu zen ya ampun" khawatir si maya,, "ZENA!!" panggil si bos "mati gw mati astagfirullah cobaan apalagi ini" batin zena dari depan sebelum menoleh ke belakang.
Zena menoleh ke arah belakang sambil dengan cengirannya yang watados itu "eh boss ada apa yak? Ada yang bisa di bantu?",, "bagus yaa udah telatt, kamu saya SP satu",, seketika zena lemas "ya Allah terimakasih zena ga di pecat" lirih zena..

" Sial banget sih gw pagi pagi udah dapet mood jelek aja" gerutu ryan, dia kembali ke kantor dan duduk di kursi kebesarannya sambil menatap dari jendela kantor, Seketika degg dia meninggat kejadian tadi, cewek itu matanya bibirnya hidungnya mirip dengan seseorang yang selalu berada di fikirannya selama ini, seseorang yang dulu selalu mengisi hatinya mungkin hingga saat ini akan tetapi orang itu sudah lebih dulu meninggalkannya di tempat yang indah dan tidak akan pernah kembali ya dia telah meninggal. Ingatannya kembali ke 10 tahun yang lalu waktu dia kecelakan dengan orang yang di cintainya dan saat itu yang tidak bisa di selamatkan adalah wanitanya, betapa dia merasa bersalah mengapa saat itu dia sangat memohon wanitanya untuk menemaninya pergi ke restoran menemui teman lama, padahal saat itu wanita yang di cintainya enggan bahkan sudah menolak karena dia merasa pusing dan lelah dari perjalanan kerja yang sebagai seorang model..

Tok tok tok.. Ketukan pintu terdengar, mengembalikan ingatan dia ke masa sekarang, "masuk",, "maaf pak jam 10.00 bapak ada pertemuan dengan klien di restoran megalon" laporan dari sekertarisnya setelah itu langsung permisi balik keruangannya.

Finally I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang