So tried !

4K 21 0
                                    

.
.
.
.
I'm back !!!!!!!!
Enjoyed with my story ♥️😇😇

tinggggggg tingg tingg...
Bunyi pesan masuk di hp zenaa yang di letakkan di nakas setelah zena pulang kerja..
Sebuah pesan berturut turut dari ibu nya

udah di jakarta?"
Pasti udah kerja yakan?.. "
Kirimin uang 500rb aja buat ibu bayar utang ke temen ibu dong"
Ibu butuh bangett inii kamu tau kan yaaa gimana keadaan di jogja"

Zena yang membacanya mengembuskan nafas lelah..
Bagaimana ibunya bisa berfikir bahwa zena telah memegang uang segitu banyaknnya, bahkan untuk uang makan saja zena sangat irit, bukan karena apa

Yaa karena memang zena baru saja datang belum ada seminggu dia di jakarta dan kerja, tapi sudah di mintain uang, sedangkan uang saku dari jogja sudah habis buat sewa kost di bulan pertama dan untuk membeli keperluan dia kerja...

Zena belum bisa membalas pesan dari ibunya,
Dia berbaring di kasur telentang sambil mengengam hp di tangan..
Lagi, lagi dan lagi diaa selalu merindukan orangtua nya.. Di setiap dia sendiri dia selalu memikirkan orangtuanya,,

maa, pa.... Apakabar??  enak ma tinggal di atas sana, ma pa lihat gaa sama kehidupan anakmu ini??"

Iya maa zena tau zena anak mama papa yang kuat kok, tapi maa paa zena terkadang merasa berdusta dengan kata itu kata kalo zena kuat"...

Ma pa zena rinduuu, rindu sekali ma pa, sampai sekarang tidak ada obat yang bisa menyembukan rindu ini, ingin sekali zena ikut sama mama papa hidup bahagia di atas sana,, tapi mama papa terlalu percaya diri meninggalkanku dan mengira bahwa anakmu ini anak yang kuat dengan kehidupan disini"
Zena meneteskan air mataa.. Dia berbaring ke kanan memeluk guling hingga tertidur sampai malam..

Jam 00.15 zena terbangun entah karena apa dia terbangun dengan keadaan hp masih di gengamnya,
Seingat diaa, terakhir dia bisa ketiduran karena memikirkan orangtuanya...

Zena bangun berjalan gontai ke kamar mandi..
Menatap cermin di kamar mandi, dia hendak mengkucir rambut, lalu terhenti ketika dia mengangkat tangan,,

Plester pria dingin" zena seketika senyum...

Bahkan walaupun aku sudah tak ingin bertemu denganmu lagi aku masih penasaran dengan siapa kamu dan nama kamu".... Batin zena sembari memegang plester di sikunya...

///

Jam menunjukkan pukul 01.00 ryan masih berkutat dengan berkas berkas yang menumpuk di kantor,
Ryan menyesap kopi yang tertera di samping meja kerjanya, sambil menatap jam tangannya..

Dilihatnya waktu yang sudah semakin larut, ryan menghabiskan kopinya dan langsung pulang ke apartementnya..

Keesokan paginya mereka disibukkan dengan kerjaan masing2...
...

Zena, anter pesana kopi dan cake ke gedung utama MQ group" titah manager cafe..

Sesampainya di gedung itu zena mendongak ke atas merasa heran dan berdecak kagum melihat kemegahan gedung itu..

Setajir mlintir apaa ya org yang punya ini bangunan" guman zena..

Zena berjalan ke meja reseptionis "permisi...dari moca caffe mbak mau antar pesanan di lantai 15" senyum zena seramah mungkin.

Oh ya langsung naik saja ke atas mbak, kebetulan sekertaris CEO baru ijin, jadi ketok pintu aja dulu masuk di pintu kayu ujung sebelah timur, saya sudah konfirmasi ke bos"

Oke mbak thank u"..

Yes sure"

Sesampainya di lantai 15, memang benar zena melihat meja sekertaris kosong..
Kemudian zena menoleh kanan kiri untuk mencari pintu kayu.
Lalu di lihatnya pintu kayu yang sangat besar dan lebar serta megah di sebelah ujung paling timur..
Dia berjalan pelan..

Tokk tokk tokk...

Masuk"

Selamat pagi pak, sy dari moca coffe mau mengantar pesanan"

Dilihatnya seorang laki laki berjas menunduk mengunakan kacamata dia menghadap fokus ke laptop dan setumpuk berkas tanpa melihat zena..

Taruh disitu.."

Baik pak saya permisi silahkan menikmati, dan terima kasih" ucap zena ramah dan bergegas akan keluar..

Zena, tunggu sebentar"

Degggg seketika zena berhenti dengan posisi sudah membelakangi si bos.

Lohhh tau dari mana nama gw bapak ni" batin zena

Saat itu zena menoleh membalikkan badannya..
Diaa kaget saat melihat ternyata pria yang duduk di kursi besar itu adalah om om si anak yang hampir kertabrak itu.

Ruan berdiri berjalan pelan mendekati zena, zena kaku berdiri di tempatnya, dia gugup saat ryan berjalan mendekat zena..

Tiba tiba tepat saat ryan ada di depan zena, ryan langsung mengulurkan tangannya, zena hanya menerima uluran tangan dengan binggungnya.

Ryan, namaku ryan.. Dan lo jangan pernah panggil gw lagi dengan embel embel om atau bapak"

Zena spechless dan hanya mengangguk..

Gila ni cwo dilihat dari deket cakep beetttt.. Batin zena, menatap ryan tanpa berkedip.

Zen... Zen.. Zena??? " sahut ryan karena dilihatnya zena menatap ryan tanpa berkedip..

WOY!!! Teriak ryan..

Ehhhhh.. Zena kaget langsung melepas tangannya.
Sorry sorry om... Eh ryan"

Zena.. Km zena kan?"

Iya kok km bisa tau?"

Nohhh" ryan menunjuk dada sebelah kanan zena

Ihhhhhh jangan mesum main tunjuk2 segala"

Tau emang cakep akutu tapi km gausah berpikir erotis juga dong" celetuk ryan
Tuh aku nunjuk name tag kamu, hmmmm"

Ohh maaf" cengir zena

Duduk sebentar aku mau ngomong bentar, mulai sekarang kamu tiap hari harus anter kopi dan cake ini di kantor aku, kamu harus yang nganter sampai meja aku disini, dan kamu yang harus

Tapiii, balas zena melotot saat memotong pembicaraan ryann..

Ssuuuutttt aku belum selesai ngomong,
Dan yang membuat kopi harus kamu, oke no penolakan karena sebenarnya aku juga udah bilang ke bos kamu dan dia oke saja...So well kamu tak akan menolak itu kan" seringai ryan

Zena balik ke cafe dengan pikiran melayang..

Bisa bisanya dia nyuruh aku nganter kopi tiap hari...
Batin zena

Zena akhirnya kembali berkerja tanpa memikirkan kejadian tadi, dia hanya pasrah jika memang ini adanya ya sudahhh..




Finally I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang