Chapter 2

13 1 0
                                    

"Guys kantin yuk, jamkos nih" ajaku pada kawan kawan.

"Berani bener lu Dar, tunggu bel sebentar lah" saut Hani.

"Ah enggak ah, aku gak berani" ucap Andin takut.

"Ya elah, sekali kali gak papa dong" kataku.

Aku bosen banget kalo pas ada jamkos yang mendekati istirahat, ya kurang 45 menit lagi bel berbunyi. Tapi sudah tak tahan rasanya.

"Iya sekali kali buat lu, pertama kali buat gue" sahut Reva sewot.

"Sok tau lo Rev" kata ku membela diri.

"Ya tau lah, kita dulu pernah sekelas dan lu tiap jamkos kantiiin mulu" kata Reva.

"Ya udah ayok ikutin aja apa maunya" sahut Hani membela ku.

"Sip banget tuh Hani, maacih say" ucapku kepada Hani.

Akhirnya kita berempat ke kantin, ketika sedang asyik makan tiba tiba.

"Dar Dara, liat tuh si FR" Hani memberi tahu ku kalau ada FR juga di kantin.

"Cieee si Dara ehem hmmm hmm liat tu muakanya Dara merah item gituu" ledekan mereka bertiga.

Aku pura pura gak ngerasa, padahal seneng banget bisa ketemu FR. Pas aku lirik ke FR, mampuss dia liatin komplotan kami, aku dan FR sempat beradegan empat mata mesti hanya 2 second. Aku rasa itu biasalah tatapan gak sengaja.
Tapi kenapa jantungku terus berdebar semenjak kejadian itu dan berusaha bersikap normal meski sulit. Acara makan di kantin sudah selesai dan kita balik ke kelas, dalam perjalanan tanpa aku sadari ternyata di depan ku ada FR yang berjalan menuju kelas juga. Aku minta pada teman" untuk balik arah, tapi mereka malah meneruskan langkah dan mendekati FR and the geng.

Mereka membuntuti dan berisk, membuat FR and the geng menengok ke belakang, ke arah kami. Kejadian itu begitu saja berlalu.

Esok harinya adalah hari sabtu, dimana hari yang aku tunggu tunggu karena jam pertama adalah jam olahraga. Pagi ini aku berencana menaiki sepeda ke sekolah, aku berusaha bangun pagi. Tapi ternyata rencana ku meleset karena aku kesiangan lagi. Tekad untuk bersepada hari ini sangat bulat, aku gunakan kecepatan maximum dan tak lupa selalu melihat jam tangan sbagai penanda. Waktu menunjukan pukul 06.55.

"yess kurang 5 menit lagi bel,wah gak sia sia nih aku ngebut" gumamku senang dalam hati.

Betapa kagetnya aku,ternyata di depan gerbang sekolah banyak siswa yang berkumpul, dengan keadaan pintu gerbang tertutup. Ahhhh aku bener bener kecewa dengan keadaan ini. Aku telat lagiii padahal kan masih ada waktu 5 menit.

Dengan perasaan kecewa berlapis lapis. Aku menuntun sepeda memasuki arena sekolah. Lapis pertama, kurang 5 menit lagi pukul 7 tepat, kenapa gerbang sudah ditutup. Lapis kedua, jam pertama jam olahraga dan aku gak bisa ikut pelajaran gara gara telat. Ah ini benar benar membuat mood ku rusak.

Aku baris sesuai dengan urutan kelas perintah pak guru BK. Baris dengan muka cemberut, dan gak mood buat tengok kanan kiri. Pandangan ku hanya ke tanah, tak kemana mana. Mata ku fokus pada serangga di rerumputan tanah, aku mengikuti kemana jalnnya serangga itu. Serangga pun berjalan ke barisan sebelah lalu ke belakang dan diam tepat di depan sebuah sepatu, aku tak asing dengan sepatu itu. Aku terus berfikir dan menegakkan kepala berawal dari sepatu, kaki, badan, wajah, dan ternyata pemilik sepatu itu si FR.

~~~~ Next lagi ya ~~~~
Maaf kalau gaje 😅😅

PUPUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang