ADRA DIANA HARVEYNIA

8.7K 429 4
                                    

AUTHOR POV.

Entah sudah kali keberapa alarm itu berdering, namun sang empunya tak kunjung membuka matanya.

"Diana!!!" Seru Veleria —— mama Diana —— dari luar kamar.

"Diana Harvey, cepat bangun!!!" Dan sekarang disertai gedoran pada pintu kamar Diana.

"Tunggu mom, 5 menit lagi." Ujar Diana lemas sambil meringkuk dibalik selimut yang nyaman.

"Ini sudah hampir 30 menit sejak pertama kali kau berkata '5 menit lagi mom!' jadi tidak ada gunanya untuk mengatakan itu lagi untuk ke 5 kalinya."

"Jadi cepatlah bangun dan bergegas, karena ini sudah jam 7.15, waktu mu hanya 15 menit sayang!!" Sambung Viana dengan tegas namun dengan nada nya lembut.

Mendengar teriakan sang mama yang tiada hentinya, Diana menyikap selimut yang menutupi tubuhnya. Dengan mata yang masih terpejam, Diana berjalan lemas menuju kamar mandi.

Butuh 30 menit bagi Diana untuk berada di dalam kamar mandi, yang berarti dapat dipastikan jika Diana akan terlambat masuk sekolah.

Diana tidak perduli jika ia akan terlambat 30 menit, 1 jam, atau bahkan membolos sekali pun ia takkan ambil pusing.

Karena pada hakikatnya, itu lah Diana, gadis dengan kepribadian dingin sedingin ice, pemikiran masa bodo yang sangat melekat pada dirinya, serta wajah datar sedatar dinding adalah mimik andalannya disetiap waktu.

Sebenarnya, banyak yang bisa puji dari dirinya, paras cantik dengan kulit putih bersih, cerdas dalam bidang study, berasal dari keluarga terpandang dan masih banyak lagi.

Namun, Diana tidak pernah menunjukkan kelebihan dirinya. Mulai dari tidak pernah berdandan atau sekedar merawat diri seperti gadis lainnya yang sibuk memikirkan skin care apa yang cocok digunakan dan dibeli.

Tidak pernah menghamburkan uang orang tuanya seperti remaja lain yang apa bila memiliki uang lebih, akan menggunakan nya sesuka hati.

Sangat jarang berpergian seperti remaja lainnya yang akan menghabiskan waktu luang mereka dengan bermain ke club malam atau hanya sekedar menghabiskan weekend mereka dengan berjalan-jalan ke mall.

Keseharian Diana hanya digunakan untuk membaca —— entah itu novel remaja, novel terjemahan atau pun buku pelajaran —— menonton film, atau sekedar berbincang dengan orang tuanya. Ia juga termasuk orang yang jarang berbaur.

Sikap dingin dan cuek nya terhadap lingkungan sekitar membuat banyak orang enggan mendekatinya terlebih dahulu. Padahal prestasi dibidang akademic sudah ia genggam sejak masih duduk di bangku sd, namun tetap saja orang-orang enggan mendekatkan diri padanya.

Diana pun sama, tidak mau mendekatkan diri pada lingkungan sekitarnya, ia hanya sekedar berbaur dengan teman sekelas nya tanpa memiliki teman akrab yang bisa diajak bertukar pikiran.

Terkadang ibunya sendiri merasa heran, dari manakah Diana mewariskan sikap itu.

Back to topic, setelah selesai merias dirinya walaupun hanya sekedar, Diana langsung menuruni tangga sambil berkata, "mom aku berangkat dulu."

Veleria yang mendengar itu pun langsung menoleh, dan baru saja ingin menjawab pertanyaan anaknya itu, Diana sudah terlebih dahulu menghilang dibalik pintu. Melihat itu Veleria hanya tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya.

✔✔✔

Hai, maaf aku telat update 1 minggu huhu 😢

Minggu lalu saat mau update, tiba"bab ini ilang setengahnya padahal udah tinggal post karna ngetiknya udah selesai dari jauh"hari.

Feelnya jadi ilang, aku jadi badmood, dan di sekolah sibuk banget karena mau 17'an, bayangkan dong tiap hari aku pulang jam 5/6 sore:")

Jadi baru sempat lanjutin kemarin sama sekarang dan langsung up, huaaaa capek...

Oke deh, jangan lupa Votemment, semoga suka dengan partnya Diana

Xoxo 😘

My ICE Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang