MIQ-Part 01

360 28 3
                                    

Author POV.

Udara pagi ini terasa lebih dingin dari pagi-pagi biasa, membuat Diana yang sedang mengendarai mobil mematikan air conditioner dimobil nya dan membuka jendela mobil nya sedikit. Biarlah pagi ini ia menghirup udara segar dulu.

Ia mengurungkan niat nya untuk pergi ke sekolah, dan malah membelokkan mobilnya ke arah cafe di dekat sekolah untuk membeli coklat hangat kesukaan nya. Ya nongkrong sebentar tidak masalah kan?

Setelah memarkir mobil nya, ia turun dari mobil, saat itu pula ia merasa diperhatikan oleh seseorang, tapi sifat cuek memang sudah melekat pada diri nya, dan ia tetap berjalan memasuki cafe tanpa perduli siapa yang 'mengawasi' nya sejak tadi.

Diana mendaratkan bokong nya pada bangku yang terletak di pojok cafe tersebut. Sambil mengeluarkan ponsel dan earphone nya dia memanggil pramusaji dan memesan.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya pramusaji tersebut dengan sopan.

"Aku pesan coklat panas, waffle, dan pancake nya masing-masing satu." Kebetulan pagi ini Diana belum sarapan, jadi sekalian saja dia sarapan disini. Lagi pula dia sudah dipastikan telat, jadi ya sudah lah.

Setelah selesai memesan makanan nya, ia memasang earphone ke telinga nya. Karena merasa ada yang terus memperhatikan nya, ia mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru cafe, dan pandangan nya bertemu dengan seorang pemuda yang berseragam sama dengan nya.

Tapi pemuda tersebut dengan cepat mengalih kan pandangan nya ke arah lain, itu membuat Diana mengernyit tidak suka sambil bergumam, "Dasar aneh." namun setelah nya ia tidak perduli lagi dan memilih menghabiskan pesanan nya yang telah dihidangkan.

"Mata nya sungguh indah, walau ekspresi nya datar, aku yakin dia akan manis bila sedang tersenyum." Gumam pemuda tersebut sambil terus memperhatikan Diana.

"Kau memikat ku nona!" Lanjutnya dengan seriangi jahil.

✳✳✳

Bel jam pelajaran terkahir sudah berbunyi, menandakan sudah saat nya untuk siswa dan siswi SMA Dwisena pulang ke rumah nya masing-masing. Begitu pula dengan Diana, setelah sedikit berbincang dengan teman sebangku nya mengenai pelajaran tadi pagi yang tak sempat ia ikuti, ia pun bersiap untuk pulang.

Koridor sekolah mulai sepi, karena memang siswa dan siswi telah banyak yang pulang terlebih dahulu. Diana pun berjalan menyusuri koridor sekolah sendirian sampai ada sebuah tangan kekar mencekal lengan nya.

Dengan sigap, Diana langsung menepis tangan itu dengan kasar sambil berbalik dan berkata, "Jangan berani macam-macam." Geram nya.

Orang yang ditepis tangan nya pun hanya terkekeh sambil berkata, "Santai saja, aku tidak akan macam-macam, aku hanya ingin berkenalan dengan mu, ohh ya siapa nama mu?"

"Aku tidak berkenalan dengan sembarangan orang." Jawab nya datar.

"Mmm, begitu yaa, tapi aku bukan orang sembarangan kok, aku kan jodoh mu." Balas pemuda tersebut dengan senyum polos nya. Dan pemuda itu adalah Alden. Ya, Aldenanda Ziver ingin berkenalan dengan seorang perempuan yang baru dia jumpai sekali. Ini adalah keajaiban!

Mendengar jawaban Alden dengan wajah sok polos nya itu, Diana hanya mencibir sambil berlalu dari pemuda jangkung tersebut tanpa sepatah kata pun.

Yang ditinggal pun hanya bisa mematung dengan wajah yang terlihat bodoh. Namun detik berikutnya dia menyadarkan diri nya dari lamunan dan bergumam, "Perempuan itu menolak ku ya? Menolak seorang Ziver? Baiklah akan ku tunjukkan bagaimana penolakan yang sesungguhnya."

Setelah itu ia pun berlalu dari sana dengan sejuta rencana yang terpatri dibenak nya.

✔✔✔

A/n

Ada yang inget berapa lama saya ninggalin kalian? Atau memang gk ada yg nunggu saya buat comeback di dunia orange ini? :"(

Setelah merenung sekian lama, dan mengalami perang batin saya memutuskan untuk kembali menulis, karma bertepatan hari ini adalah hari terakhir saya melaksanakan UAS.

Saya harap kalian gk marah ya karna saya ga pernah muncul, saya bahkan pernah berpikir untuk mengubur angan"saya menjadi penulis. Tapi pada akhirnya saya memustuskan kembali. Dan saya akan berusaha semaksimal mungkim untuk update story saya kedua nyaa.

Terimakasih buat yang masih setia nungguim ketidakpastian ini ^^

Xoxo 😘

My ICE Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang