Chapter 5

1.3K 214 182
                                    

“Demi apa ya, gue kesel banget! Berani banget dia gituin gue! Salah siapa kamar malah dijadiin kandang gitu?”

Napas Lea jadi berubah naik turun selagi tangannya mengaduk lemonade di depannya.

Hana yang sedari tadi duduk di depan Lea hanya bisa diam. Nampaknya Lea benar-benar marah sampai jadi begini.

Lagipula jelas saja Lea marah. She tries to do something’s good. Tapi Taehyung dengan seenaknya marah, mengusirnya dan meneriaki sebagai wanita tanpa etika.

That man was a spazz. Totally a spazz.

Bisa aja nggak sih gue santet itu orang? Argh! Lea menggeram dalam hati.

Hana diam sesaat, menyeruput minumannya sebelum melayangkan satu pertanyaan pada Lea.

“Terus setelah ini lo mau ngapain, Le?”

Pertanyaan yang Hana ajukan membuat Lea langsung mendongak, memerhatikan Hana dengan tatapan blank khasnya.

Dia belum terpikir soal yang satu itu.

“Cowok itu anggota band yang lo pegang ‘kan?” tanya Hana lagi. Lea hanya menjawabnya dengan anggukan kepala.

“Jadi lo mau gimana? Berhenti ngurus mereka?”

“Berhenti?”

Hana kini menatap Lea dengan alisnya yang meninggi sebelah.

“Lah, lo bilang dia nyebelin, ngusir lo lagi.”

“Yang nyebelin cuman dia.”

Kali ini tatapan Hana berubah. “Lo bilang vokalis band... who is his name again?”

“Jungkook maksud lo?” tanya Lea lagi, membuat Hana langsung menjentikkan jarinya.

“Nah, iya itu,” katanya cepat. “Lo bilang dia suka gangguin lo juga toh?”

“I said that sih, tapi drummer band-nya yang paling nyebelin,” kata Lea yang lagi-lagi mulai mengomel, “lo tahu nggak, dia tuh stay di band cuman gara-gara fansnya yang banyak kayak kacang goreng.”

“Berarti drummernya ganteng dong?”

“WHAT???”

Mendengar pertanyaan Hana membuat Lea langsung mengernyitkan dahinya.

“Kenapa lo langsung ngambil kesimpulan kalau dia ganteng?” kata Lea, balik bertanya. Alis matanya sudah terangkat cukup tinggi.

“Banyak fans berarti ganteng. That’s simple, Le.” Hana menjawab selagi dia memainkan jarinya di pinggiran mug frappe pesanannya.

“Berarti gue benar kan?”

“Benar apanya?” Lea langsung mendelik.

“Kalau drummer band lo ganteng.”

“Taehyung? Ganteng?”

Dengan antengnya Hana menganggukkan kepala, membuat Lea langsung bergidik.

“Nggak. Jelas nggak,” sanggah Lea cepat. Gadis itu langsung menggelengkan kepalanya cepat.

“Dia nggak ada ganteng-gantengnya, I swear. Dia cuman tahu have sex with random people doang, Han. Gue sendiri nggak ngerti kenapa banyak perempuan mau tidur sama dia. Heck banget tahu nggak. Rasanya pengen gue penggal aja itu Taehyung. Argh!”

Tanpa disadari Lea sudah terus mengomel. Omelannya itu membuat Hana langsung terdiam, memandangi Lea tanpa berkedip.

“Le...”

DEVIL IN THE SHIRTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang