Notes: Hello, berjumpa lagi di cerita baru. I know i should finish my other stories, but i can't help it. Dan semoga cerita ini bisa menghibur kalian, dan memenuhi hasrat (?) kalian tentang couple favorit kita arthitxkong atau kristxsingto.... Karena sebelumnya udah post cerita arthitxkong, kali ini, pake couple kristxsingto. Plese Enjoy!
.
.
Latihan untuk tur dan rekaman album sangat melelahkan dan lebih sulit dari yang dia duga. Ini hanya tur pertamaku semoga yang berikutnya akan lebih mudah... Kata-kata ini terlintas di kepalanya setiap hari, seperti mantra yang terus-menerus dan tanpa henti. Dia akan bangun di pagi hari –tepatnya pukul empat pagi--bersiap-siap untuk pergi ke studio rekaman lebih awal. Dia akan berada di sana sampai siang hari. Setelah itu, dia akan makan siang selama lima belas menit (disediakan oleh manajernya yang baik hati), dan langsung menuju teater setempat untuk latihan tur. Perancang kostum, production manager, dan orang-orang menyuruhnya ini itu, mencoba mikrofon ini atau headset itu, atau bahkan menyetem gitar dan properti lain terus-menerus selama berjam-jam.
Dia luar biasa senang bisa berlibur di hari minggu.
Biasanya pada hari minggu pagi, dia akan tidur sampai pukul delapan, dan pergi jogging. "Jaga kesehatan." manajernya tidak bosan mengingatkan. Sesekali berhenti untuk menyapa fans, memesan latte di Starbucks, dan singgah di toko buku kecil tepat di blok sekitar. Dia biasanya akan membeli edisi terbaru majalah Vogue, Rolling Stone – atau yang lain.
Tapi, Minggu kali ini, dia berhasil dikejutkan.
Dia sekedar melihat edisi terbaru Vogue untuk dinikmati siang itu, saat dia berhenti dan menatap berita di sampulnya.
Dia tidak bisa mempercayainya.
Krist Perawat sama sekali tidak bisa mempercayainya. Tatapannya terpaku di sampul depan edisi terbaru Vogue, kata-kata yang dipertebal, berwarna merah terang mencuat ke arahnya seperti katak yang melompat.
Di sampulnya ada wajah yang sangat familiar. Wajah pria muda berkulit porselen yang sangat tampan dengan setelan hitam yang berkelas, berpose kaki disilangkan dan terkesan berwibawa.
Singto Prachaya.
Model & Fashion Designer terbaik segera melepas masa lajang, baca di sampulnya.
Singto Prachaya... mantan pacarnya. Biasanya, majalah tersebut tidak memuat pengumuman pernikahan model / desainer di sampul depannya, namun ternyata, Singto Prachaya adalah satu-satunya pengecualian. Dia tentu saja adalah kontributor utama Vogue, sekaligus pemilik merek pakaian terlaris dan luar biasa di Thailand—Stile (Krist masih mencibir setiap kali dia mendengar Singto mengatakan ini dalam sebuah wawancara sesekali kemudian ia akan segera mengganti channelnya), dan menjadi favorit di Tony Award tahun ini untuk Aktor Terbaik dalam kategori serial tv.
Sotus The Series. Serial yang meledak di pasaran.
...dan yang paling penting, dia adalah mantan kekasih penyanyi solo yang sedang naik daun, Krist Perawat.
Menikah? Kenapa dia tidak tahu-menahu tentang ini? Krist dengan cepat meraih majalah itu dan membawanya ke kasir, membayarnya. Mengatakan pada wanita di kasir untuk menyimpan kembalian, lalu berlari keluar dan bergegas kembali ke Starbucks, mengambil tempat duduk di sudut. Dengan cepat dia membolak-balik halaman malajah itu.
Halaman 40. Mengabaikan hal-hal lain yang biasanya dia baca, lalu mendapati dirinya menatap foto Singto dengan pria lain, yang –Krist harus mengakui—benar-benar tampan, dengan rambut cokelat gelap, dan rahang yang tirus.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Close My Eyes (SOTUS Fanfiction - Bahasa Indonesia)
FanfictionKrist & Singto mengakhiri hubungan mereka. Krist seorang penyanyi, sedangkan Singto sukses dengan karirnya sebagai model, sekaligus desainer untuk merek fashionnya sendiri. Bertahun-bertahun berpisah, hingga suatu hari Krist dikejutkan dengan kabar...