Dua Puluh Lima

2.1K 344 9
                                    

Line

Chanyeol: Dek

Wendy: Iyaa?

Chanyeol: Aku mau ngasih tau sesuatu
Chanyeol: Lagi sibuk ga?

Wendy: Agak sih kak. Besok ada ulhar sm pr
Wendy: Kasih tau aja lewat chat

Chanyeol: Pengecut ntr wkwk
Chanyeol: Aku ke rumahmu ya?

Wendy: Oke. Sekalian bawain es krim sandwich ya kak! :>

Chanyeol: Iya, cantik.

-

Setibanya di rumah Wendy, seperti biasa, Ibu Wendy akan menyambut Chanyeol dengan semangat. Beliau bahkan langsung Chanyeol untuk ke kamar Wendy karena sebelumnya Wendy sudah bilang bahwa Chanyeol akan tiba.

Chanyeol mengetuk pintu kamar Wendy, "Masuukk" Ucap Wendy. Chanyeol membuka knop pintu, lalu langsung masuk tanpa menutup pintu kamar Wendy.

"Kimia?" Tanya Chanyeol sambil menengok buku Wendy.

"Iya. Kakak yang kerjain ya? Heheheehehehe"

"Gamau ah," Chanyeol merebahkan badannya di atas kasur Wendy.

"Kejam. Keluar sana!!"

"Oh, itu es krimnya di sampingmu, dek." Ucap Chanyeol. Wendy langsung menoleh ke arah samping bukunya.

"Boong anjir. Pulang ae gih" Gerutu Wendy.

"Gamau. PW," Chanyeol meringkukkan badannya. 

"Tidur disana kudu bayar 50.000" Ucap Wendy.

"Gue bayar pake cinta" Jawab Chanyeol

"Daripada gombal mending ngerjain prku aja kak," Chanyeol berdiri dari kasur Wendy. Ia langkahkan kai panjangnya mendekati Wendy yang masih sibuk dengan buku-bukunya.

Chanyeol berdiri tepat di belakang Wendy lalu mengambil pensil milik Wendy; ia mendekap Wendy dari belakang

"Bukan gini," Chanyeol mencoret jawaban Wendy

"Udah nyari n nya belum?" Tanya Chanyeol dibalas dengan anggukan kepala.

"Terus disetarain. Ini belum setara. Kalo belum setara, pasti s nya beda" Jelas Chanyeol.

"Oh, pantes gaada jawabannya" Ucap Wendy.

"Bilang aja pengen diajarin cogan"

"Na?jis" Jawab Wendy

"Yaudah gue pulang," Chanyeol meletakkan pensil Wendy

"Bercandaaaa!!" 

"Pulang ya, Wen? Kalo gaada jawabannya cari di brenli"

"Lah ngambek." Ucap Wendy.

Wendy memegang tangan Chanyeol. "Iya iya coganku yang pinter banget. Jangan ngambek lah. Ajarin cecan kimia," Wendy mengedip-kedipkan matanya.

"Ga"

"Cium nih"

"Sini sini" Ucap Chanyeol

"Giliran cium mau. Pulang sana!" Ucap Wendy

"Yaudah"

"Eh, jangan anjir." 

"Kenapa?" Tanya Chanyeol

"Tadi katanya mau ngomong" Jawab Wendy

"Ini udah ngomong"

"Sial," Chanyeol tertawa lalu kembali duduk di kasur milik Wendy. Ia tarik kursi belajar Wendy.

"Aku mau ngomong serius, dek" Ucap Chanyeol.

"Oke. Aku dengerin" Jawab Wendy

"Serius" Ucap Chanyeol.

Wendy diam; mencerna kata dari Chanyeol.

"Jambret. Pulang aja njir" Geram Wendy.

Chanyeol tertawa mendengar respon Wendy, "Hahaha. Kali ini beneran. Dengerin ya?"

"Iya ya. Cepetan"

"Aku sayang kamu. Ga pernah berkurang dari pertama kali aku kenal kamu. Malah nambah terus. Waktu itu, aku bukan niat ninggalin kamu gitu aja dek. Aku cuma gamau gara-gara aku ekskulmu malah keteteran. Aku juga mau minta maaf udah jadi pengecut kayak gitu" Jelas Chanyeol sambil menggenggam tangan Wendy.

Wendy tak tahu harus menjawab penjelasan Chanyeol. Ya, ia juga salah langsung memutuskan Chanyeol.

Tapi, sekuat-kuatnya seorang perempuan yang ditinggal, pasti juga akan lelah dan suatu saat akan memutuskan untuk berhenti berjuang.

"Ya, aku juga minta maaf mutusin gitu aja. Mutus kontak sama kakak, marah ga jelas, gamau ketemu lagi abis putus" Ucap Wendy.

"Iya. Udak gausah mellow dek. Gamon dari pangeran ntar" Kata Chanyeol.

"Ya bodo amat. Kakak juga gamon"

"Udah ya? Udah jam 10. Aku pulang. Kalo ada pr yang mau di tanyain, pc aja"

"Sip," Wendy mengacungkan jempol; Chanyeol mengusak kepala Wendy.

-

TBC
See you in 26/..?..

Jangan lupa vomment ya♡

<sorry for typos>

[END: ChanWen] GAMONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang