Chapter 6: Malu

324 21 22
                                    

Karakter "dia" itu merupakan orang yang bertemu elantine saat hujan, aku sengaja belum memberi tahu namanya tapi di chapter ini akan kuberitahu. Jadi jangan bingung ya... Enjoy

Michel Daisy Elantine POV
Kami menikmati hidangan yang sudah tersedia di atas meja. Rasa makanannya sangat enak. Selain tempat yang bagus juga tempat ini menyediakan hidangan yang lezat. Angel juga nampak menikmati hidangan nya. Senyum terus terpapar di wajahnya menandakan seperti nya dia puas dengan hidangan nya.

Angel sesekali menyuapi ku dengan makanan nya begitupun aku sebaliknya. Kami berdua sudah terbiasa dengan hal ini walaupun di tempat umum sekalipun. Terkadang aku mengambil banana cake nya secara tiba tiba dan sukses membuat ia marah. Aku tertawa karena ekspresi marahnya sekarang sangat lucu dan imut menurutku.

Setelah aku menghabiskan hidangan ku aku menunggu angel karena ia bilang ingin lebih lama sebentar lagi. Aku pun mengiyakan saja karena aku juga betah disini. Angel sedang sibuk memainkan hp nya dan aku sedang melihat "dia"

Sosok yang menyita perhatian ku sejak tadi. Sekarang sudah cukup ramai dan "dia" dengan telaten melayani pelanggan. Senyumnya tidak pernah hilang dari wajahnya. Raut wajahnya tidak menggambarkan kelelahan walaupun beberapa bulir keringat sudah menetes di wajahnya. Aku merasa nyaman hanya dengan melihatnya dari jauh.

"Kakak, ayo kita pergi!"kata angel agak keras di telingaku

"Angel! Telingaku sakit tahu!"kataku seraya mengelus telingaku yang terasa berdengung

"Dari tadi kakak dipanggil nggak dengar sih"katanya seraya memalingkan wajahnya

"Hehehe, maaf"kataku agak malu

"Dari tadi kakak lihat apa sih?"tanyanya seraya menatap mataku dengan tajam

Haduh! Mampus aku! Aku sepertinya harus berbohong lagi. Lagipula aku tidak mau membuat dia ngambek seminggu. Karena aku tahu angel sangat tidak suka aku ingin dekat orang lain apalagi disaat kami bersama seperti ini.

"Ka-kakak tidak lihat apa apa kok"kataku seraya menggaruk tengkuk leher ku

Aku sangat gugup dalam moment ini. Aku terasa seperti seorang penjahat yang tidak mengaku perbuatan nya.

"Huft, ya sudah aku bayar dulu ya kak"katanya seraya melangkah menuju kasir

Tanganku reflek menggenggam tangannya. Aku yang seharusnya membayar nya lagipula aku yang berjanji kemarin.

"Kakak saja yang bayar"kataku

"Khusus ini aku yang bayar, kecuali nanti pas belanja"katanya seraya mengedipkan matanya

Genggaman tangan kami kulepaskan dan angel pun melanjutkan langkahnya. "Dia" tiba tiba perlahan lahan menuju tempat ku. Tiba tiba tubuhku menjadi kaku.

"Bolehkah saya mengambil piring dan gelasnya?"tanyanya yang sudah berada di dekat ku

"Si-Silahkan"kataku seraya menundukkan kepala karena malu menatapnya padahal dari tadi aku menatapnya

"Baiklah"katanya lalu mengambil piring dan gelas dan menaruh nya pada nampan

"Saya permisi dulu"katanya lalu ingin beranjak pergi

"Tunggu sebentar!"kataku keceplosan

"Maaf, ada perlu apa lagi?"

"Hm, apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"tanyaku memastikan bahwa memang "dia" yang kutemui saat hujan

"Sepertinya pernah, apakah kamu yang waktu dulu meminjamkan sweater padaku?"tanyanya balik

"Iya"

I Am Here [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang