Pada pendar tepian langit senja
yang merah megah menantang cakrawala
Terkapar sejuntai rasa yang kian tak berarah
Terombang ambing tak karuan
Berkecamuk menjadi satu hingga ke tepian
Lirihannya ber-resonansi dengan indah bersama desiran angin malam
Menyelinap masuk melalui celah cahaya yang temaram
Ada semburat kekecewaan yang terlukis dengan sangat tegas digaris matanya
Mana kala ia tak lagi melihat sepasang bola mata hangat yang telah lama ia idamkan dalam diam
Tak ada lagi sapaan hangat yang menjalar menelusuri inti hatinya
Tak ada lagi gelak tawa yang menggeliat dalam heningnya hembusan nafasnya
Tak ada lagi getaran handphone yang akan memunculkan namanya ditengah keriuhan pesan singkat yang lainnya
Tak ada lagi sesesosok kamu
yang dahulu sempat menjadi kompas dikala aku tersesat
Tak ada lagi kamu, aku, ataupun yang lainnya
Terima kasih sudah sudi menjadi patah yang singgah walau berakhir tak berarah--------------------A/N---------------------
hello I'm back!
it's been a while, I know.
Terima kasih untuk 1K readers. Much much love for y'all! Terima kasih sudah membaca atau sekedar singgah di untaian kata yang kusut. keep vote and comments💞💞untuk judul puisi ini masih belum kepikiran apa apa jadinya ya judul lagu barunya Zayn deh LOL
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Di Atas Kertas
Poetry[COMPLETED] ada semesta yang tak kenal batas, ada semesta yang tak kenal menua, ada semesta yang abadi, itulah semesta di atas kertas.