"someday everything will make a perfect sense."
-nn-🐰🐰🐰
"Shila bangun!"
Teriak Adel dari ruang makan.Sedangkan yang diteriaki hanya bergeliat diranjang dengan malasnya.
"Berisik, ah, Bun!"
gumamnya pelan lalu kembali tidur.Seketika hembusan angin dari celah jendelanya terasa hangat, serta cahaya matahari sudah memaksa masuk menerjang seseorang yang masih terlelap di atas ranjang size kingnya.
"Kring... kring... kring..." suara jam wekker milik Ashila mengagetkannya.
Pukul 6.45 pagi.
"berisik banget dahh"
ucapnya setengah sadar sambil meraih jam wekkernya, saat mata ashila menatap jam wekkernya..."Buset! Bunda kenapa aku ga dibangunin!" Teriak ashila frustasi.
"Bego! Perasaan gue udah bener nentuin jamnya kok ini kelebihan? Bego banget nih jamnya." sambungnya lagi, padahal itu keteledoran Ashila sendiri yang emang hobby pikun (Pelupa).
Bayangkan saja 15 menit bersiap siap?
Hellow ini hari senin, upacara?
Telat?
Anak baru?
Belum lagi kalau jalanan macet.
Jarak rumah kesekolahnya juga lumayan.
Komplit banget deritanya.
*itusih DL shill
Saking paniknya ashila hanya mandi ala bebek. Memakai seragam SMA, rok selutut, No make up hanya memakai pelembab bibir agar bibirnya tak pecah-pecah. Rambutnya pun dibiarkan terurai tak sempat dikucir. Dan memakai sepatu converse putih kesayangannya. Serta tas punggung yang menghiasi punggungnya yang hanya berisi satu buah buku dan tempat pensil tak lupa di isi power bank, headset dan kucir rambut warna abu-abu yang dijadikan gelang.
"Bunda kenapa aku ga dibangunin telat nih jadinya." Ucap ashila kesal.
"Tadi udah bunda bangunin. Emang dasar kamunya aja yang kebo shil" ucap Adel sambil memberikan bekal roti ke ashila.
"Kesya mana bun?" Tanyanya kepada Adel.
"Udah berangkat sama ayah tadi" ucap Adel santai.
"Yaudah bun shila berangkat dulu" ucapnya sambil mencium tangan bundanya lalu berlari keluar menuju mobil.
"Iya hati hati jangan ngebut" teriak Adel kepada anak sulungnya itu.
🐰🐰🐰
Lagu HiVi - Pelangi mengalun pelan, menemani ashila yang panik karena keterlambatannya pada hari pertama masuk.
setelah 15 menit perjalanan...
"Tuhkan bener telat" ucapnya frustasi.
"mobil juga gabisa masuk lagi." kata ashila sambil celingukan mencari tempat parkir.
"eh situ ada cafe mending gue parkirin disana aja" ucapnya sendiri.
🐰🐰🐰
"Mang nitip mobil ya? Saya parkir sini." Ucap ashila memohon.
"Aduh gimana ya neng? Takut pihak sekolah tau mamang juga yang kena neng." Ucap si mamang dengan gelisah.
"Ga bakalan deh mang, ntar saya upahin deh." Ucap ashila agak pelan sambil nyodorin uang 20ribuan.
"Yaudah mangga neng" balasnya setuju.
"Makasih mang" ucap ashila kemudian mlengos pergi ke arah gerbang.
🐰🐰🐰
"Pagi mang? Kenalin saya ashila mang murid baru disini." Ucap ashila sok ramah di balik gerbang kepada satpam yang berjaga dipos yang terletak dibalik gerbang sekolah.
"Pagi neng. Saya teh mamat. Panggil mang mamat aja neng." Balasnya ramah.
"Mang saya boleh masuk gak nih? Tadi saya di anter ayah sebenernya tadi udah telfon kepihak sekolah kok, kalo saya izin telat gitu. Tapi ayah saya langsung pergi mang, karena harus buru - buru ke kantor." Alasan ashila.
"Oh begitu neng. Biasanya sih murid telat teh ga boleh masuk. Tapi, berhubung eneng udah izin kesekolah yaudah mamang bolehin." Ucapnya Sambil membuka gembok gerbang dan membukanya sedikit, agar murid didepannya bisa masuk.
"Makasih mang." Ucap ashila penuh kemenangan.
"Sama - sama neng." Balas mang mamat dengan polosnya.
Saat melewati koridor...
Ashila sedikit mengendap - endap, setelah celingukan mengawasi suasana sekitar, lalu saat yang dirasa sudah aman. Ashila pun berjalan, baru saja 2 langkah. Bayangan baru 2 langkah melangkah sudah terdengar...
"Kamu! Yang berdiri disana ikut saya!" Ucap guru wanita paruh baya dengan lantangnya.
"Aduh, mampus deh gue" gumam Ashila.
"Sa-Saya bu?" Tanya ashila sok polos.
"Iya kamu sini!" Getaknya
Ashila lalu berjalan kearah guru killer itu."Saya belum pernah lihat kamu? Murid baru? siapa nama kamu?" Tanya nya ke Ashila.
"A--Ashila A--Anindi--ta Pu--Putri bu" ucap ashila tergagap gagap.
"Kamu itu murid baru telat! Sepatu putih! Rambut tidak rapi gak pake dasi, baju dikeluarin, ga pakai ikat pinggang? Mau jadi apa kamu?" Ucapnya tegas.
"Mampus nih gue" batin ashila
"Ta-tapikan bu, saya anu bu.." ucapnya gagap.
"Ikut saya" perintah guru itu Pada ashila
"I-iya bu" ucapnya pasrah.
🐰🐰🐰
Jangan lupa vote dan komen😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Wishes
Teen Fiction"Tidak semua keinginan terus terkabulkan" Apa yang bisa diperbuat manusia selain harus menjalani dengan berlapang dada? "Aku mulai suka kamu ketika kita bertemu, aku memang bukan cewe yang pintar dan cantik. Tapi, aku tidak suka melihatmu bersedih...