eternal love 6

327 19 0
                                    

Tahu Lencana Komando Kerajaan itu ada di tangannya, Tan Er pun langsung membawa Jing Xin keluar agar dia bisa memberikan lencana itu pada Yi Huai.

Dia yakin sekali kalau para penjaga gerbang pasti akan menghentikan mereka. Tapi saat dia pamit, para penjaga gerbang tak ada yang berusaha menghentikannya. Tan Er tentu heran, apa mereka tidak akan menghentikannya? Salah satu penjaga berkata kalau mereka tidak berani.

"Apa kalian tidak akan membuntutiku?"

"Kami tidak berani."

Walaupun jelas-jelas situasi ini mencurigakan, tapi Tan Er tak begitu curiga dan langsung saja keluar. Mereka berjalan ke pasar saat seorang pejalan kaki tiba-tiba menubruk Tan Er hingga dia jatuh dan pingsan. (Huh? cuma ketubruk gitu doang dia jatuh dan pingsan? Hahaha, nggak masuk akal)

Saat dia tersadar sedetik kemudian, Xiao Tan kembali mengambil alih tubuhnya. Dia langsung melotot senang mendapati dirinya sudah ada di luar rumah. Bagaimana bisa nona-nya Jing Xin keluar? Dia mau ngapain keluar rumah?

Jing Xin berkata kalau Tan Er keluar untuk membeli barang. Tapi Xiao Tan menolak mendengarkan detilnya, sebodo amat apapun alasannya keluar, yang penting dia bisa keluar rumah.

Saat dia melipat tangannya kedalam lengan bajunya, dia mendapati lencana pemberian Lian Cheng ada di dalamnya. Untuk apa Tan Er membawa benda ini keluar? Apa dia mau menjualnya?

Jing Xin menyangkal, tapi dia ragu untuk menjelaskan alasannya yang sebenarnya. Mereka pun terus melanjutkan perjalanan.

Di tengah jalan, Xiao Tan melihat ada pegadaian. Xiao Tan langsung antusias, bagaimana kalau mereka gadaikan saja lencana ini dengan beberapa perak? Dengan begitu, mereka tidak akan kelaparan jika terjadi sesuatu.

Jing Xin melarang dan akhirnya dia mau juga jujur menjelaskan kalau Tan Er berniat memberikan benda itu pada Pangeran Yi Huai. Dia harus bilang apa kalau Xiao Tan menggadaikan lencana itu?

Bagaimana kalau Xiao Tan membantu Tan Er memberikan lencana itu ke Yi Huai. Xiao Tan menolak. Kalau Lian Cheng sampai tahu, bisa-bisa Lian Cheng bakalan mengulitinya dan memakannya hidup-hidup.

Lagipula, dia hidup dari Lian Cheng. Lian Cheng juga tak pernah memperlakukannya dengan buruk, dia jauh lebih baik daripada orang-orang di keluarga Qu. Selain itu, Xiao Tan tidak mau melepaskan kesempatan untuk jadi kaya ini.Melihat Jing Xin masih cemberut, Xiao Tan berusaha membujuknya dengan menawarkan bagi untung 80:20 atau 70:30? Jing Xin cemberut tidak mau.

"Kau ini bodoh sekali! Apa hal yang paling penting? Bagi wanita, yang paling penting adalah uang. Kalau kau kaya, takkan ada yang berani menindasmu. Ayo!" Xiao Tan langsung masuk ke pegadaian itu tanpa menyadari kalau dia sedang diawasi oleh Yu Hao.

Yu Hao langsung melaporkan masalah itu ke Lian Cheng yang jelas heran mendengarnya, apa Tan Er benar-benar tidak tahu betapa pentingnya lencana itu? Atau dia berniat memberikannya ke Yi Huai melalui pegadaian itu.

Yu Hao rasa tidak. Tak ada seorangpun yang mengambil lencana palsu itu sedari tadi. Dia juga sudah menyelidiki latar belakang pemilik pegadaian itu dan dia tak ada hubungan apapun dengan orang-orangnya Yi Huai.

Lian Cheng puas mendengarnya. Kalau begitu dia hanya perlu melakukan langkah terakhir. Setelah itu dia bisa menebus malam pengantinnya.

Malam harinya, Xiao Tan semangat memindahkan semua perhiasan yang didapatkannya dari hasil gadai ke dalam kain. Tapi tiba-tiba Lian Cheng berdehem dan hampir saja membuat Xiao Tan jantungan.

"Yang Mulia, kau mengagetkanku setengah mati."

"Kenapa? Apa karena kau melakukan sesuatu di belakangku?"

eternal love 2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang