3

112 10 0
                                    

semalaman suntuk Joe menunggu Nadira, sungguh dirinya sangat menyesal.

Saat ini kondisi Nadira masih koma, dokter yang memfonisnya lasngung mendapat pukulan dari Joe tadi malam. Entah mengapa Nadira seperti tak ada harapan untuk hidup. Joe menyadari itu, dia ingin Nadira hidup, dia ingin kembali bersama Nadira masa bodoh dengan restu orang tua.

Sudah satu bulan Joe di Jerman rumah sakit yang sama dengan rumah sakit Axel dulu.

Joe membawa Nadira ke jerman bukan tanpa alasan dia hanya tak ingin orang tua Nadira mengambil Nadira kembali, sudah cukup dulu dia meninggalkan Nadira sekarang dia tak akan meninggalkan Nadira bahkan menyerahkan Nadira pada orang tuanya.

Nadira berada di suatu tempat yang sangat asing baginya, tempat yang sangat indah, taman yang penuh dengan warna warni bunga. Nadira terus berjalan menyusuri taman itu, dia melihat seorang laki laki sedang duduk di kursi taman pinggir danau, Nadira menghampiri laki laki itu. Semakin dekat dengan laki laki itu nadira semakin tau siapa laki laki itu. Itu Joe, kekasihnya, tapi apa kah sebutan kekasih itu masih ada untuknya setelah apa yang terjadi di antar mereka berdua.
"Joe,," Sapa Nadira pelan. Saat ini nadira berada di belakang Joe.
"Nad,,, Kamu" Joe tak bisa berkata kata. Dia langsung memeluk Joe.
"Joe kamu kenapa ada disini?" Tanya Nadira.
"Aku disini menunggumu. Menunggu kamu kembali setelah kamu pergi jauh" Jawab Joe.
"Aku tak pernah pergi Joe, dan aku selalu disini" Jawab Nadira.
"Tidak,, kamu jangan disini, kita pulang sayang,," Ucap Joe.
"Tapi aku tak ingin pulang Joe, aku ingin disini, tempat ini sangat indah, jika aku pulang apa kamu akan seperti ini,? apa kamu tak akan meninggalkanku?" Nadira tak ingin dirinya terluka lagi sudah cukup luka yang dia dapat dari orang tuanya, luka dari Joe.
"Aku janji aku tak akan meninggalkanmu, aku aakn menjagamu, sekarang kita pulang, aku sudah terlalu lama menunggumu" Joe memang sudah terlalj lama bahkan dia terkadang lupa hari, lupa tanggal, bahkan lupa makan.

Semuanya hanya tentang Nadira bagaimana Nadira harus kembali lagi padanya. Bagaimana Nadira agar bangun dari komanya, segala cara telah Joe lakukan namun dia belum putus asa, pasti ada keajaiban dari tuhan untuknya, untuk Nadira dan untuk cinta mereka.

Mereka sama sama berjuang, berjuang untuk cinta mereka, Joe Selalu menemani Nadira teman temannya hanya bisa memberi dukungan pada Joe juga Nadira.

Joe merasakan kembali bagaimana menunggu orang tanpa harapan seperti dulu dia menunggu Axel di rumah sakit yang sama namun di ruangan yang berbeda.

Anna belum bisa menjenguk Nadira dan Joe memaklumi itu.
Rendy dan istrinya juga menetap sementara di Jerman membantu Joe.

Nadira Pov.

Aku merasa telah tertidur sangat lama, aku dapat mendengar ucapan Joe, dan ucapan orang lainnya, sebenarnya aku ini kenapa, aku selalu mencoba untuk membuka mataku namun tak bisa apakah aku ini buta setelah kecelakaan itu?.

Setiap waktu aku selalu mencoba membuka mataku, hingga detik ini, aku dapat membuka mataku,
aku melihat sekeliling hingga mataku terpaku pada seorang wanita yang sedang memangku anak kecil di soffa.

Wanita itu melihatku membuka mata, menghampiriku, dia langsung tersenyum lega, sebenarnya siapa wanita ini, wanita ini menekan tombol darurat di atas ranjang tempatku tidur.
" Tunggu sebentar dokter akan datang" Wanita itu mengajakku mengobrol.
"Tunggu apa kamu haus?" Tanya nya.  Sedangkan aku hanya mengangguk, sungguh aku baru merasa tenggorokanku sakit untuk berbicara.

Tak lama pintu terbuka selesai aku minum, dokter langsung memeriksa keadaanku aku hanya diam, ini bukan di indonesia, aku dimana sebenarnya.

Joe datang kerumah sakit  bersama Rendy setelah mereka selesai metting dengan client mereka. Alita lupa memberi kabar ke mereka berdua pasalnya Erland anaknya sedang rewel, Nadira juga langsung tidur kembali setelah dokter memeriskanya.
"Bagaimana keadaanya"Tanya Joe.
"Alhamdulillah dia udah sadar tadi, tapi dokter bilang dia harus banyak istirahat" Ucap Alita sambil menimang nimang Erland.
"Kenapa gak kasih tau?" Tanya Rendy sedangkan Joe sudah melangkahkan kakinya ke sisi ranjang Nadira.
"Maaf bukannya gak mau ngasih kabar Ren tapi Erland rewel sedari tadi" Alita masih menimang nimang Erland entah terkadang Erland akan menjadi baby yang menurut tapi kadang rewel seperti membuat Alita kewalahan.

Joe menggenggam tangan Nadira, benar mungkin Nadira sudah sadar, tangannya tak sedingin tadi sebelum ia tinggal metting.
"Aku seneng kamu bisa bangun lagi, aku janji bakalan selalu disisi kamu sampai kamu menyuruhku pergi" Ucap Joe.
Saat ini dia hanya ingin berucap syukur, kekasihnya pujaan hatinya sadar dari komanya.

Nadira terbangun dari tidurnya dia mendengar suara Joe, sungguh sudah lama sekali dia tak mendengar suara Joe.

Nadira bukannya bangun tapi dia malah melanjutkan tidurnya, dia tau saat ini dia sudah menemukan kembali hatinya yang pergi.

Dua jam Joe menunggu Nadira bangun, namun belum ada tanda tanda Nadira bangun makanya Joe tinggal keluar untuk mencari makan. Dia tak mungkin sakit saat orang yang di tunggunya sembuh.

Nadira membuka matanya saat Joe keluar kamar, saat ini yang ingin dia lalukan hanya mandi, gak mungkin setelah sekian lama dia tak bersama Joe dia bau dan tak menarik, bisa bisa Joe bakalan meninggalkannya seperti di novel novel yang sering ia baca dulu.

Nadira turun dari ranjang, namun saat dia ingin melangkah kakinya tak ada tenaga, Nadira memang tak jatuh karena ada sebuah tangan yang menangkapnya saat dia ingin terjatuh. Lalu mengangkatnya kembali ke ranjang.

"Aku tau kamu sudah bangun dari tadi, makanya aku beri waktu kamu untuk kabur dariku" Joe memang senang Nadira bangun namun Joe tak akan membiarkan Nadira pergi darinya.

"Jo, kamu salah, Aku,," Joe langsung memotong ucapannya Nadira.

"Jangaan harap kamu bisa kabur sebelum kamu melunasi biaya rumah sakit ini" Joe lalu pergi keluar, Joe memang pergi namun kedua penjaga di depan ruangan Nadira akan selalu berjaga.

ABOUT THE PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang