Sakitnya kita, sakit dirinya juga.
Ingat tak saat kita sakit, dia mengusap kepala untuk biarkan sakit tu semakin kurang. Ingat tak, ketika kita tak berdaya menahan bisa, dia hadir dengan semangkuk bubur panas, dibiarkan suam dan lembut disuakan ke mulut. Ingat tak, di telapak tangannya diletak ubat-ubat dia suakan ke mulut dan dihulurkan segelas air suam untuk kita.
Ingat tak?
Semuanya kerana tangan dia, sakit yang parah pun bisa reda kurang dan pasti kita terlena dulu. Barulah dia lena kemudian.
Mama
-yumnafariha-
12092017
****
YOU ARE READING
Muntah Kata
PoetryKau muntahkan segala rasa yang kau anggap semuanya sasau dan gila. By Author Mendung Hujan.