VII

11 2 0
                                    

Dapatkah kau merasakan hembusan angin ini?deburan ombak yang mencium kaki.jejak dipasir yang terhapus ombak,alunan pohon kelapa dan sang mentari yang akan terlelap.
Itu adalah sosok ku yang menari di pantai,menyusuri seluk seluk ditemani ombak.berlari lari,ingin menggenggam pasir dengan utuh namun ku tak bisa,butiran pasir itu jatuh dan terhempas.aku tersenyum,tetap tersenyum untuk menyembunyikan ketidak mampuan.ingin berlari dari bayang-bayangmu,menghapuskan kenangan itu bak jejak yang terhapus ombak.
Tapi ketahuilah...
Aku hanya manusia biasa,aku tak ingin disakiti namun sudah terlatih tersakiti.adakah yang tega untuk mematahkan apa yang sudah rapuh?bukankah seharusnya kau menyatukan nya sebelum sesuatu itu patah?
Dengar...
Aku hanya mempunyai satu hati,jadi tolong jangan dipatahkan,memperbaikinya tak semudah merusaknya.sesuatu yang patah takkan utuh lagi,kalau pun utuh kembali ia sudah tak sekokoh dulu.
Jangan egois,kasihanilah orang yang setelahmu,ia harus berusah payah menyatukan hatiku kembali yang sebenarnya bukan tanggung jawabnya.
Jika ingin pergi tolong tuntaskan semua,agar setelahnya tak ada lagi yang memintamu untuk kembali.

-ruang asa

it's meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang