IX

13 1 0
                                    

Aku nyaman dalam tatapmu,tatapmu yang sendu dan damai.dalam tatapmu aku merasa tak sendiri,dalam tatapmu aku melihat kenangan kita yang masih tinggal disana dan terukir sangat indah.kebahagiaan bagiku bila kau menatapku tanpa kedip walaupun sebentar,aku merasakan hangat disaat udara membeku.seakan kau mendekapku erat.
Bayangan diriku yang terlukis di kedua bola matamu yang bewarna coklat membuat hati tak karuan.
Tahukah kau?aku sangat merindukan itu,andai waktu dapat kuulang aku takkan memberimu ruang tu pergi berlalu.
Katakan sekarang,apa kau benar benar memcintainya?tolong jangan berbohong lagi.disini kau melibatkan banyak peran yang membuat segalanya tampak rumit.sejuta orang menatapku hampa,tapi kau menatapku penuh rasa.lalu mengapa kini kau berlalu?
Apa kau tau yang terjadi setelahnya?adalah aku berfikir kau masih tetap mencintaiku,aku menunggu dari fajar hingga senja,selama berhari-hari...

Aku rasa kau paham dengan caraku menatapmu,logika membenci namun mata tak dapat berbohong,kedua mata yang saling menatap menjelaskan sesuatu yang tak bisa diungkapkan lewat kata-kata.salahkah aku yang masih berdoa untukmu yang kini tlah menjadi miliknya?kalau aku salah,lalu benarkah dia yang merebutmu secara paksa dariku?jangan bohongi hati,ia tau siapa yang terbaik walaupun sudah terluka berkali-kali.

Detik ini aku yakin,hingga menit kemudian keyakinan itu gugur.bahagia tersirat hingga sesuatu menembusnya dengan anak panah tajam,gugurlah keyakinan itu.aku sudah mencapai di titik lebur kelelahan.
Harusnya kau melihat hati yang paling tulus disini.harusnya kau memilih seseorang yang sudah remuk,sebab apa?seseorang itu takkan menyakiti karna ia paham pedihnya tersakiti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

it's meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang