Harusnya aku juga bahagia melihatmu bahagia,namun yang ku rasakan berbeda.pedih ini belum sirna.kau terlalu kejam,pergi tanpa pamit dan menusukkan belati.aku ini makhluk yang lemah,tak punya daya upaya untuk melawan yang aku lakukan hanyalah mencoba menerima.fajar kemarin kau sangat mencintaiku,hingga senja kini kau tlah bersamanya dan berlakon seolah kita orang asing,sangat asing.jika ingin menjauh tolong lepaskan belatinya dahulu,dan pamitlah.agar aku tak menunggu mu kembali.
Biarkan saja darahnya mengucur deras persis nya air mata.lambat laun luka itu akan mengering dengan perban yang menua.
Disini aku menunggu sementara kau tlah dengannya.masih adakah harapan untukku atas cerita yang telah usai ini?Katakan saja..aku sudah lelah dengan kalimat dusta yang membahagiaankan,aku ingin yang nyata karna aku terlihat bukanlah gaib.Pinta aku untuk pergi,tapi jika nanti kau merasakan ada yang hilang,ingat saja aku pernah berjuang untuk memilikimu namun tlah gugur di medan perang.karna waktu adil pada saat yang tepat.