.
.
.
.
Aku revisi ini biar kalau ada pembaca baru, atau ada yang baca ulang bisa membaca dengan lebih menikmati. Karna bahasa yang ku pakai disini sebelumnya berantakan
Terimakasih❤
"Jennie-ya ... kau tahu, eomma sangat mencintaimu" mata Jennie yang sebelumnya memejam terbuka, karna nada lembut dari pemilik tangan yang tengah menyentuh lembut kepalanya dan memainkan rambut panjangnya.
"Kau adalah putri yang sangat baik dan berbakti pada orang tuamu, meski aku bukan ibu kandungmu" Jennie termenung untuk sesaat, namun tersenyum menanggapi perkataan ibunya yang terus memainkan rambut panjangnya.
Mereka duduk dengan santai dikursi rotan yang terdapat dihalaman belakang rumah mereka. Jennie merebahkan kepalanya dipangkuan wanita tua itu, dan berbaring dengan nyaman disana.
"Kau ... apa kau masih ingin melanjutkan sekolah bisnis?" Suara ibu sambungnya selalu terdengar lembut dan Jennie suka mendengarkan suaranya.
"Bohong kalau aku bilang tidak eomma" jawab Jennie seadanya saat dirasakannya jemari wanita tua itu kembali menyisir rambut panjangnya.
"Kalau begitu lakukanlah" ujar wanita tua itu, membuat Jennie terkejut dan tertegun untuk sesaat.
"Eomma, tidak perlu menghiburku begitu" gunamnya pelan. Wanita tua itu menggeleng pelan tanpa terlihat oleh Jennie.
"Eomma serius Jennie, pergilah kembali ke New Zealand ke negara asal ibumu dan belajarlah disana" gunam wanita tua itu lirih sembari terus mengelus sayang kepala Jennie.
Senyuman lebar Jennie, yang menampillan gummysmile miliknya yang khas tertarik menatap wajah senduh ibunya yang tengah menatap lembut wajahnya.
"Eomma candaanmu tidak lucu. Jika kau mengatakannya sebelum aku menikah dulu aku pasti tidak akan berpikir kau mempermainkanku. Lagian mana bisa aku meninggalkanmu bersama Suho oppa yang lebih mementingkan kertas sahamnya ketimbang dirimu?"
Jennie berbicara sambil tertawa lucu dan lantas memutar posisinya berbaring, lalu memeluk erat perut Ny. Kim. Perlakuan manis yang justru membuat Ny. Kim tersenyum miris, menatap tingkah putri kesayangannya.
"Kalau begitu eomma ikut bersamamu ke New Zealand, kau bisa belajar disana sambil eomma menjalani pengobatan dan menemanimu belajar." Gunam wanita tua itu dengan suara yang mulai bergetar. Namun Jennie sama sekali belum menyadari situasi aneh itu. Gadis itu bangun dengan senyuman, dilengkapi tatapan aneh pada ibunya sambil tertawa nyaring.
"Eomma, berhentilah mempermainkanku, ulang tahunku masih enam bulan lagi dan ini kita telah melewatkan april mob bukan?" Ujarnya dengan tawa tertahan hingga tawanya benar-benar lepas akhirnya. Jennie terus tertawa hingga menitikan air mata disudut matanya, rasanya sangat jarang dirinya bisa tertawa seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI] SECRET MARRIAGE (Yoongi x Jennie)
FanficCERITA [PRIVATE] Pernikahan rahasia Min Yoongi dan Kim Jennie