[Bag-Ian] 2

18.7K 1.7K 592
                                    

___________________________________
"Kebutuhan pokok manusia,
sandang, pangan, papan, pelukan, dan ditambah Bagas-kalau bagi Ian."

Dikutip dari suatu cerita.
___________________________________

"Menurut kamus Oxford, awalnya gay berarti riang, cerah, dan mencolok. Gay yang berarti homoseksual baru dimasukkan ke dalam perbendaharaan bahasa Inggris pada tahun 1960. Hal ini dikarenakan kaum homoseksual lebih suka didefinisikan sebagai orang yang riang, cerah, dan mencolok, atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai gay."
(Dikutip dari kumparan.com)

Ian pernah mencari arti kata gay di kamus. Ian pun baru menyadari bahwa arti kata gay itu adalah riang, dan bahkan bila di tambahkan '-ness' di belakangnya akan mempunyai arti keriangan.

Ian senang sekali saat mengetahui itu. Ian bahkan memamerkan penemuan baru itu terhadap temanny

"Woy, lihat coba. Ternyata gay itu artinya riang."

"Iya terus?"

"Terusnya, ya berarti gay itu gak buruk-buruk amat. Artinya aja bermakna positif."

"Iya, buruknya itu kalo lu sendiri yang jadi gay."

Jleb!

"Salah mulu abang, dek. Di situ kadang saya merasa sedih," pikir Ian.

Raut wajah Ian yang sumringah tadi, seketika berubah menjadi layu.
Kebahagiaan Ian telah direnggut oleh ucapan keji temannya tersebut.

Namun seketika Ian tersenyum kembali saat melihat pujaan hatinya memasuki ruang kelas.

Kalau kata orang, bahagia itu sederhana, maka bagi Ian tidak. Bagi Ian, bahagia itu rumit, karena bahagianya adalah Bagas. Dan Bagas itu rumit.

"Bahkan matematika lebih mudah untuk dipahami dan dikerjakan," pikir Ian.

Coba saja ada seorang ilmuwan yang berhasil menemukan rumus cinta.

Ian juga pernah berpikir, apa yang akan dijawabnya bila suatu saat Bagas menanyakan alasannya yang selama ini merebut incaran Bagas.

Sepandai-pandainya tupai melompat, Ian tidak pandai melompat.

Ian tidak mahir dalam mencari alasan. Semua alasan yang tercipta di kepalanya hanyalah alasan yang 'unfaedah'-kalau kata anak masa kini.

Mulai dari alasan jujur.
"Karena aku cinta kamu."

Yang ada Bagas makin benci pada Ian, karena Bagas berpikir Ian malah mempermainkannya.

Lalu alasan yang dramatis.
"Karena hidup gua gak lama lagi, Gas. Gua mau lakuin hal-hal berharga di sisa hidup gua."

Hingga alasan traumatis.
"Karena gua dari keluarga brokenhome. Gua kurang perhatian dan ingin mendapatkan perhatian. Gua sering dipukul orang tua gua."

Dan masih banyak alasan-alasan 'unfaedah' lainnya.

Entah dari mana Ian mendapatkan alasan-alasan tersebut, yang jelas Ian tidak akan mungkin menggunakannya untuk mengahadapi si tampan yang saat ini berada di depannya.

Pipi Ian memanas. Bukan karena global warming, tapi karna Bagas warming.

"Kenapa lu malah bengong? Gua lagi na- woy, kesambet lu ya?"

Pipi Ian semakin merona. Astaga, siapa yang tidak blushing coba saat pipinya dipegang oleh pujaan hati.

Coret. Maksudnya ditepuk-tepuk. Ah sudah lah, bagi Ian itu sama saja.

[Un]requited LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang