Chapt 3

42 18 3
                                    

Author POV

Braak !

Pintu toilet terbuka dengan cara di paksa. Sehingga menyebabkan pintu itu rusak seketika.

Di depan pintu toilet, tampak seorang pemuda tengah menatap mereka dengan ekspresi menahan amarah.

"Taehyung?!" semua orang yang disitu tampak terkejut. Termasuk Lalisa.

"Iya ini gue! Lo tuh nggak ada tobatnya ya Jen? Kerjaannya lo cuman bully orang terus."

Jennie. Cewek itu tersenyum meremehkan. "Haha. Lucu lo Tae. Nyuruh gue tobat? Mikir! Lo kapan tobat? Iya, gue emang kerjaannya bully orang melulu! Kenapa lo nggak suka?!"

"Ya jelas gue nggak suka. Kalo orang lain sih gue bodo amat. Tapi yang lo bully itu Lisa. Cewek gua !"

"Oh jadi Lisa cewek lo. Cewek baru lo? Sok jadi pahlawan kesiangan ya lo. "

Taehyung sudah tampak sangat geram. Ia berdecih. Kemudian mengeringai. "Pahlawan kesiangan ya? Lebih baik begitu kan daripada nggak sama sekali?"

Mereka semua tertegun. Tapi tidak dengan Jennie. Ia masih saja menantang cowok itu.

"Jadi pahlawan kesiangan juga nggak ada gunanya."

Taehyung mengepal tangannya kuat - kuat. Ia tampaknya sangat marah saat ini.

"Keluar sekarang atau lo mau gue seret keluar?"

Jennie kembali tertawa. "Coba aja kalau --- Arrghh."

Taehyung mencengkeram tangan Jennie dan menarik Jennie untuk keluar dari toilet.

Jennie berteriak - teriak setelah keluar dari toilet. Meminta Taehyung untuk melepaskan cengkraman tangannya.

"Sakit Tae! Lepas!" Jennie berontak mencoba melepaskan cengkraman Taehyung. Tapi tenaganya tidaklah sekuat Taehyung.

"Sakit?! Sakit?! Lo baru diginiin aja udah bilang sakit! Apalagi Lisa yang tiap hari lo gituin! Ini tuh nggak seberapa sama apa yang udah lo lakuin ke Lalisa!"

"Sakit Tae." Jennie tampak mulai menangis. Tapi tetap saja, Taehyung tidak melepas cengkramannya. Dan terus saja berjalan menjauh dari toilet. Sedangkan kedua temannya Jennie, tampak ketakutan sambil mengikuti mereka dari belakang.

"Tae, kalo lu lepasin gue, gue bakal jauhin Lalisa."

Taehyung berhenti berjalan. Ia terdiam. "Nggak cuma jauhin Lalisa, jangan pernah ganggu dia lagi. Dan jangan sekali - kali lo coba buat bully dia lagi. Paham lo?"

"I-iya. Tapi lepasin gue Tae."

Taehyung melepaskan cengkraman tangannya pada lengan Jennie.

Tidak lama setelah itu, Jennie dan teman - temannya menjauh dari hadapan Taehyung.

Anggap saja Taehyung jahat, karena telah menyakiti Jennie. Lebih tepatnya menyakiti seorang perempuan. Tapi memang seperti itu adanya. Dia memang lah seorang yang killer. Jadi, jangan pernah ber urusan dengannya.

🐼🐼🐼

Lalisa tampak meringis saat Taehyung menempelkan alkohol di lukanya.

"Tahan sakitnya."

Wajah Taehyung kini sangat dekat dengan wajahnya. Jika boleh jujur, ia sangat takut.

Takut akan jatuh cinta pada laki - laki dihadapannya ini. Tidak. Bukan. Bukan karena ia takut akan jatuh cinta pada Taehyung.

Tapi ia takut, jika kejadian di masa lalunya akan terulang kembali. Ia akan ditinggalkan kembali. Dengan orang yang ia cinta.

Lalisa menatap lekat wajah Taehyung. Masih dengan fikiran yang sama. Tentang DIA.

"Udah diobatin tuh. Masih aja ngeliatin gue."

Blush. Pipi Lalisa memanas seketika. Ia menjadi salah tingkah sendiri.

"S-siapa juga yang ngeliatin lo. Geer banget sih." jawab Lalisa dengan gugup.

Taehyung tampak memanyunkan bibirnya.


"Sok ngambek lo Tae. Biasanya juga lo sangar."

"Sangar?" Dahi Taehyung tampak berkerut.

"Iya. Kan biasanya lo tuh udah kayak phsyco."

Taehyung tertawa mendengar ucapan Lalisa. "Phsyco ya? Emang gue separah itu ya?"

Lalisa menghembuskan napas kasar.

"Nggak sadar diri." bisik Lalisa pelan.

"Hah? Apa Lis?"

"Nggak kok."

"Ooh.. " Taehyung hanya manggut - manggut mendengar jawaban Lalisa.

"Lis?" panggil Taehyung.

"Hmm?"

"Pulang yuk?"

Lalisa yang sedari tadi menundukkan wajahnya (sejak digoda oleh Taehyung), kemudian mendongakkan kepalanya untuk menatap Taehyung.

"Pulang bareng?" tanya Lalisa.

"Iyaa."

Ya, mereka kini sedang berada di UKS sekolah. Dan waktu sudah menunjukkan pukul setengah 5 sore.

"Yaudah deh. Ayo." Lalisa mengangguk, kemudian beranjak turun dari ranjang UKS.

Taehyung mendengus kesal melihat reaksi Lalisa. "Lo tuh nggak ada semangatnya banget ya."

"Maksudnya?"

"Ya, lo tuh nggak semangat banget. Padahal mau dianterin cogan macem gua." Taehyung nyengir kuda mendengar ucapannya sendiri.

"Geli gue dengernya." ucap Lalisa dengan ekspresi "gue geli liat lo."

"Yaudah ayo Tae.. Jadi pulang nggak nih?"

"Iya. Yuk." Taehyung menarik tangan Laisa untuk digenggamnya. Ini adalah yang kedua kalinya.

Dan itu sukses membuat jantung Lalisa berdetak tidak karuan.

🐻🐻🐻


Voment Please 😊

Oh ya, si Ryan aku ganti tokohnya ya..

Bukan manurios lagi, tapi KIM TAE HYUNG.

Kalo ada yang keberatan, Coment ya 😊

Sebuah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang