Diantara jutaan manusia, jutaan masa, dan jutaan ruang. Kenapa tuhan membiarkan aku merasakan sakit itu, di tempat itu, di detik itu?
Terlalu kecil untuk merasa kehilangan.
Terlalu kecil untuk mencari pintu keluar dari besarnya bumi.
Terlalu kecil untuk mengakhiri hidup.
Terlalu kecil untuk di ajarkan bertahan dalam kondisi sulit. Bertumbuh besar dengan kondisi itu.
Semakin bertumbuh mental pun semakin tahu apa yang harus ia lakukan. Bertahan.
Bertahan hidup di Rumah yang bukan Rumah
Rumah yang tak lagi ramah, hanya ada keributan.
Rumah yang ditinggalkan oleh orang-orang yang hilang arah dan masa bodo akan tanggung jawab hidup yang ada didalam rumah.
Anak kecil itu sendiri didalam sana, mencari cara agar bisa menemukan Rumah yang baru.
Bertahannya anak yang sedang duduk di bangku Sekolah Dasar hanya sekedar merobek kertas, mencoret-coret. Tidak ingin melukai diri lagi.
Namun pertahanan dengan cara itu hanya bertahan dalam waktu 5 tahun. Lalu kembali patah.
Tidak. Bukan karna semakin bertumbuh dan menemui masalah percintaan.
Masih dengan orang yang sama. Namun masalah berbeda. Lukanya terlalu banyak dari orang-orang yang disayangi.
Orang tua. Yang biasanya disebut rumah bagi beberapa anak-anak ceria yang bermain di taman setiap sore.
Hancur? iya
Kacau? iyaZona mengerikan itu pun datang lagi. Pengecut ini pun berulah lagi. Sayatan pertama yang menghiasi lengan mungil anak kelas 5 SD itu berhasil membuatnya keluar dari zona mengerikan itu. Mengelabui sakit yang lain. Menimbulkan sakit yang baru.
Kembali berfikir.
Semakin bertumbuh mental pun semakin tahu apa yang harus ia lakukan. Bertahan.Bertahan, berjanji jika akan memilih cara lain untuk keluar dari syndrom tersebut.
Menggambar.
Terasa semakin membaik. Tidak ingin melukai diri lagi.Belum ada yang membuka fikirannya untuk terbiasa dengan syndrom ini. Entah mereka yang tahu keadaannya sedari kecil.
Atau mungkin mereka terlalu sibuk dengan kehidupan baru mereka.
Gadis kecil inipun menjadi terlalu sibuk untuk menghiraukan mereka.
Jangan lupa untuk vote and comment. Xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
endlessly
Short StoryAku pernah patah sampai kamu datang menjamah rasa yang tak mau beramah-tamah. Akhirnya siklus bodoh itu pergi meninggalkan.