Saat darah berdesir karena tidak mampu berpijak, atau saat angin berteriak menembus tiap helian rambut hitamnya. Mana yang mustahil agar raga ini tidak jatuh pergi menemui sesuatu yang abadi? Membuat gravitasi berhenti berfungsi atau berharap adanya penasehat terbaik selainn ilmu-ilmu jiwa diluar sana.
Hingga akhirnya ada satu titik kecil harapan.
Bukan dia, gadis dalam cerita klasik yang mendapat super hero-nya saat dia berusaha menemui sesuatu yang abadi.Namun titik kecil harapan ini adalah seseorang yang mampu mengingatkan, menguatkan, dan menemani.
"Jangan pernah dengan sengaja melukai diri sendiri. Cuma biar rasa sakit hatimu terahlikan pada sayatan-sayatan yang kamu lakukan. Hidup, hati kamu sedang hancur, jangan hancurkan juga ragamu. Don't die."
Katanya.Sejak itu Akupun berfikir.
"Untuk aku yang masih bertahan
kamu layak berjuang melawan rasa sakit,
mensugestikan untuk tidak terlalu larut dengan ucapan orang-orang, perlakuan orang-orang yang menyayat.
Terima kasih telah sampai di titik ini.
Terima kasih sudah selalu bersyukur.
Terima kasih untuk tetap bertahan dalam keadaan yang memaksa untuk menyerah."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Copyright 2019 All rights reserved by.aprielgskhf
KAMU SEDANG MEMBACA
endlessly
Short StoryAku pernah patah sampai kamu datang menjamah rasa yang tak mau beramah-tamah. Akhirnya siklus bodoh itu pergi meninggalkan.