Untuk setiap pertemuan yang tercipta, tuhan sedang menggariskan makna.
❤❤❤❤❤
"Marvelkan?" panggil Zahra lagi, meyakinkan kalo yang di depannya memang benar Marvel.
Marvel hanya berdehem, menetralkan rasa terkejut dan gugupnya. Hancur sudah reputasinya kalo seperti ini.
"Lo ngapain?" tanya Zahra lagi, ia masih penasaran dengan adanya Marvel di super market itu sebuah kejadian langka, yang mungkin harus Zahra abadikan.
"Menurut lo? Kalo orang ke super market mau ngapain?" jawab Marvel cuek.
Zahra berpikir, "Belanjalah." ucapnya kemudian.
Marvel menjentikan jari tangannya di depan Zahra,"Nah itu lo tau." dengan senyum yang di paksakan.
"Bwahahahahaha, sumpah lo gue ngga nyangka bakal ketemu Marvelian Fahlevi di super market!" ucap Zahra dengan menekan nama lengkap Marvel, Zahra tak bisa menahan tawanya, rasanya Zahra mau jungkir balik kalo ngga ingat dia sedang di super market.
"Berisik!" ucap Marvel kesal juga lama-lama denger ketawa Zahra berasa kaya liat Mimi peri lagi joget tiktok.
"Clara, mana hp lo?" tanya Zahra tiba-tiba menanyakan keberadaan hp Clara.
Clara bingung, "Mau ngapain?" tanyanya penasaran.
"Mau foto si Marvel terus di pajang di mading. Lumayankan pasti satu sekolah heboh haha. Mana dia cuma pake kolor, kaos oblong, sama sendal jepit doang lagi. Beda banget kaya kalo di sekolah."
Marvel membulatkan matanya, "Ehh jangan gitu dong lo Zahra! Kampret emang!" gerutu Marvel tak tahan mendengar setiap ucapan Zahra.
"Haduh, gue ga nyangka sumpah. Sama siapa lo kesini? Sendiri?"
"Kepo lo kaya Bu ibu komplek."
Zahra memutar bola matanya malas, "Aelah masih rese aja lo, udah keciduk juga sama kita."
Clara yang dari tadi hanya menyimak juga tak bisa menahan tawanya melihat tingkah laku Marvel sekarang, apalagi wajahnya sudah terlihat panik saat Zahra dengan cepat merebut ponsel Clara dan mempotret Marvel yang akan merebut ponsel yang sedang Zahra gunakan untuk memotretnya.
"Ehh udah dong, jangan gitu dong lo Zahra. Ngga solid banget jadi sobat."
Zahra tertawa pelan, "What? Sobat? Sejak kapan gue temenan sama lo."
"Sejak tadi."
Zahra masih berargumen dengan Marvel, sedangkan Clara mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Untung saja tempat buah-buahan sepi jadi tak ada yang melihat tingkah Zahra dan Marvel yang sedang berebut ponsel.
"Hp gue jatoh, gantiin ya." ucap Clara tiba-tiba, saat ponselnya masih menjadi bahan rebutan.
"Hapus ga?!" suara Marvel terdengar.
Zahra mengangkat tangannya mengudara, "Kalo gamau gimana?" tanya Zahra menantang.
"Gue bakal lakuin sesuatu yang bakal buat lo malu." ucap Marvel serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta anak IPA dan IPS
Novela JuvenilSeakan semesta tidak merestui jika mereka bersama. Jika semesta berkehendak, nanti akan ada saatnya mereka untuk bersama. Saat ini biarlah menjadi rahasia tuhan. Mencoba bersatu di antara luka-liku kehidupan. Setiap orang pasti memiliki ceritanya ma...