Last: Only Me Who Owned You

11.7K 734 85
                                    

.

.

.

.

.

Kris tampak menatap khawatir namja mungil nan manis yang duduk bertopang dagu di depannya. Namja itu tampak kacau sekembalinya ia dari toilet setelah ditarik paksa oleh seseorang yang mengaku kekasihnya. Wajah imut menggemaskannya memerah entah karena apa. Entah karena kemarahan dan kekesalannya atau karena alkohol dalam cocktail yang ia minum sejak lima belas menit yang lalu. Kris tak tahu pasti satu yang benar.

"Kau yakin kau baik?" Kris bertanya cemas untuk kesekian kalinya. Baekhyun hanya tersenyum, mengangguk-angguk kecil padahal rasanya lehernya sudah tidak mampu lagi mengangkat kepalanya sendiri. Dan benar saja, kepala si mungil itu nyaris terbentur meja bila saja Kris tidak cepat-cepat pindah ke sisinya. Meraih wajahnya dan menyandarkannya di bahu Kris yang tegap. "Kau bohong! Kau tidak baik-baik saja Baek" namja tampan itu menghela.

Kris mengelus lembut puncak kepala hingga pipi tembam Baekhyun sementara si pemilik memejamkan matanya yang terasa berat. "Kau ingin pulang? Aku akan mengantarmu". Baekhyun menggeleng cepat. Apa Kris lupa? Ia adalah tuan acara. Bagaimana mungkin ia meninggalkan acaranya hanya demi dirinya?!. "Pestamu belum selesai Kris" gumamnya, merasakan saat ini jemari Kris memainkan anak rambutnya. "Tapi kau-". "Ssshhh~ aku tak apa Kris" Baekhyun mendongak, menatap Kris sedikit sebal.

Kris menghela, tak mampu memaksa Baekhyun lebih jauh lagi. "Baiklah baiklah. Tapi aku akan langsung mengantarmu pulang segera setelah ini selesai, arra?". Baekhyun tersenyum, kembali mengangguk kecil dan membiarkan Kris menarik lagi kepalanya agar kembali bersandar pada bahunya. "Dan kau harus berhenti meminum itu omong-omong" Kris merebut gelas cocktail Baekhyun saat si mungil itu hendak kembali meminumnya. Meletakkannya jauh dari gapaian tangan Baekhyun. Baekhyun menggerutu sebal tapi juga tak melawan perintah Kris.

Hening. Kris kembali memainkan anak rambut Baekhyun hingga si kecil itu semakin merasa mengantuk. Baekhyun melirik sekilas pada Kris yang ternyata sibuk bermain game di ponselnya. Baekhyun tersenyum. "Tampan" batin Baekhyun lalu memejamkan matanya. Mengabaikan tatapan menusuk yang tertuju padanya dari seseorang yang berjarak beberapa meter darinya. Baekhyun sepenuhnya sadar, sejak ia kembali duduk dengan Kris, mata elang itu terus mengawasinya dari kejauhan. Membola marah saat Kris menarik dirinya jatuh pada bahunya, saat lelaki Canada itu mengelus lembut surai orange nya. Pun saat Baekhyun malah membiarkannya begitu saja tanpa niatan menolak. Baekhyun bahkan kini dengan nakalnya balik melingkarkan lengan-lengannya di pinggang Kris. Seolah bermain dengan bahaya yang tepat berada di depannya.

Baekhyun tak peduli. Toh ini yang Chanyeol tuduhkan padanya bukan? Berselingkuh dengan Kris. Lalu ia akan benar-benar menunjukkannya pada Chanyeol.
.

.

.

.

.

.

Sementara Baekhyun sedang bergelayut manja pada Kris, Chanyeol beberapa meter di depannya menggeram marah. Telapak tangan besarnya menggebrak permukaan meja hingga timbul bunyi 'brak' yang cukup keras. Cukup keras hingga mampu membuat beberapa tamu lainnya yang berada di sekitar melirik ke arahnya penasaran. Gadis cantik bergaun merah di depannya pun bahkan hampir memuntahkan sampanye di mulutnya ke dalam gelasnya lagi bila ia tidak buru-buru menutup mulutnya dengan telapak tangan halus miliknya.

"Yak! Neo mwohae?!" gadis cantik itu berteriak kecil setelah mengelap tangan dan bibirnya dengan tissue terlebih dahulu. Kesal karena hal itu membuat lipstik merahnya sedikit berantakan. Chanyeol mendengus tak peduli dengan mata bulat kelamnya yang terus menatap satu objek di depannya.

Accidentally MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang