Gadis Kaya-13

6.6K 311 11
                                    

Setelah mendengar informasi dari Marli hari ini Ali dan Prilly akan pergi menjenguk bapak Roni. Walaupun bapak Roni adalah bawahan Ali tapi Ali tidak pernah gengsi untuk menjenguk bawahannya yang sakit. Atau kalau ada bawahannya sedang melaksanakan pernikahan Ali pasti datang kecuali kerja yang memang harus tidak bisa di tinggal sama sekali, ataupun Ali menyuruh sekertarisnya untuk hadir untuk mewakili Ali. Begitu juga dengan Prilly.

Ali dan Prilly sudah ada di jalan menuju ke rumah sakit. Mereka membawakan parsel berisi buah buahan. Di dalam mobil ada saja yang mereka bicarakan mulai dari pekerjaan, keluarga bahkan anak. Ali yang terus menggoda Prilly dan Prilly dengan wajah merahnya menahan malu.
Perbincangan mereka tetap lanjut sampai tiba di rumah sakit yang mereka tuju.

Ali dan Prilly langsung turun dari mobil. Ali mengandeng tangan kiri Prilly dan tangan kanan Prilly membawa parsel yang berisi buah buahan itu. Ali menanyakan di mana ruang bapak roni pada resepsionis sesudah menanyakan Ali dan Prilly langsung menuju ruangan bapak roni berada.
Setibanya mereka di sana Ali langsung mengetuk pintu setelah mengetuk Ali membuka pintu itu dan terlihat disana ada bapak roni yang sedang berbaring dan di sebelahnya ada istri bapak roni.

"Selamat siang pak, bu." sapa ali pada bapak roni dan istrinya sopan. Walaupun Ali atasannya tetapi Ali selalu hormat pada yang lebih tua darinya. Sedangkan Prilly dari turun dari mobil hanya diam.

"Eh, selamat siang juga bapak ibu, mari silahkan duduk." kata istri dari bapak roni yang bernama vita.
Vita memberikan kursi untuk Ali dan Prilly.

"Iyaiya bu, terima kasih." kata Prilly dan duduk di sebelah Ali.

"Bagaimana dengan kondisi bapak? Apa yang sakit? Saya dapat informasi dari marli asisten bapak di mall, kemarin saya mengenjugi mall." kata ali pada bapak roni.

"Alhamdulillah baik pak, hanya banyak perlu istirahat saja pak. Maafkan saya pak saya belum minta izin di kantor karena waktu itu saya di larikan langsung kerumah sakit." kata pak roni.

"Syukurlah. Tidak apa apa pak, tapi bapak jangan lupa memberi tahu kami yaa." bukan Ali lah yang membalas perkataan bapak roni tapi Prilly lah yang menjawabnya.

"Makasih ya pak, bu atas memakluminya dan terima kasih telah menjenguk." kata vita.

"Sama sama. Kami tidak bisa lama lama karena masih ada pekerjaan yang harus kami laksanakan." ucap Ali.

"Iya kami tidak bisa lama lama, maaf sekali. Ini ada parsel buat bapak maaf hanya ini." kata Prilly dan menyerahkan parsel pada vita.

"Iya pak bu sekali lagi terima kasih atas kunjungannya, ya ampun gak usah repot segala bu, ini udah cukup banget kok." vita dengan wajah yang sudah lebih tua dari Prilly dengan senyum manisnya.

"Ya udah kami pamit ya pak. Semoga cepat sembuh." kata ali dan mengulurkan tangannya menjabat tangan roni dan vita begitu juga dengan Prilly. 

Ali dan Prilly keluar dari ruangan bapak roni menuju parkiran dan langsung masuk ke dalam mobil.
Ali menjalankan mobilnya di jalan yang tidak terlalu padat.
Ali yang fokus menyetir menghadap ke depan sedangkan Prilly menghadap ke bagian luar dengan di batasi oleh kaca mobil.

Ali melihat Prilly hanya diam dari tadi. Ada apa dengan istrinya?

"Sayang, kita ke mana sekarang?" tanya Ali.

"Aku ke rumah aja gak ke kantor malas banget gak tau kenapa mood aku jadi kaya gini pengennya di rumah terus nunggu kamu pulang dari kantor. Kamu ke kantor aja, kamu mau aku masakin apa?" tanya Prilly.

"Ya udah. Aku antar kamu pulang aja terus aku ke kantor. Tapi sampe rumah istirahat aja dulu ya. Apa aja deh yang kamu masak kan makanan kamu selalu enak." kata Ali dengan senyum manis nya.

Gadis KayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang