Rumah Berdarah

854 28 7
                                    

Aku adalah seorang wanita bernama Santi, berusia 32 tahun yang bekerja sebagai ART di sebuah rumah yang cukup mewah.

Saat pertama kali aku bekerja di rumah tersebut semua tampak biasa saja, keluarga mereka juga terlihat sangat harmonis. Rumah ini dihuni sepasang suami istri (Franki Handoko dan Talita Handoko) yang memiliki seorang putra bernama Dennis berusia 16 tahun, mereka menempati rumah ini dari sebulan yang lalu.

**********

Hari ini minggu kedua aku bekerja sebagai ART di rumah mewah tersebut dan khusus hari ini saya tidak mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasanya karna Pak Handoko dan istrinya memintaku agar menemani anaknya mendaftar sekolah SMA di kota ini, aku membawanya ke salah satu sekolah SMA swasta.

"Den dennis, tunggu disini yah. Bibik mau masuk dulu ketemu sama kepala sekolah" ucapku pada Dennis.

"Iya bik" jawab Dennis sambil mendudukkan dirinya di salah satu kursi di depan ruang kepala sekolah.

"Selamat pagi pak" ucapku melangkah masuk ke ruang kepala sekolah.

"Iya selamat pagi bu, silahkan duduk" ucap beliau mempersilahkan.

Setelah aku duduk di kursi tepat berhadapan dengan kepala sekolah, beliau kembali berbicara.

"Sepertinya ini kali pertama saya melihat ibu, mungkin wali siswa atau...?" beliau menahan kalimatnya.

"Em saya memang baru pertama kali ke sekolah ini dan bertemu bapak. Saya ke sini untuk mendaftarkan sekolah anak majikan saya" jawabku menjelaskan.

"Oh begitu"

Kami berbicara cukup lama, sekitar satu jam aku pun keluar dari ruangan tersebut.

"Loh den Dennis kemana? sudah dibilangin jangan kemana-mana sekarang justru menghilang" batinku.

"Maaf bu, apa ibu lihat anak laki-laki yang tadi duduk disini?" tanyaku pada salah seorang guru yang duduk di kursinya.

"Maaf bu saya tidak lihat soalnya saya juga baru masuk" jawabnya.

"Duuuh anak itu kemana sih!"

Aku bergegas keluar dari kantor sekolah tersebut, kepalaku mulai menengok ke kiri dan kanan mencari keberadaan Dennis.

"Hufffttt..." aku menghembuskan nafas lega saat mataku menangkap sosok Dennis yang duduk di salah satu bangku di taman sekolah dan segera berlari menghampiri Dennis.

"Ya ampun Den, kan tadi bibik sudah bilang jangan kemana-mana, kok malah duduk disini? Bibik kan jadi khawatir" ucapku sedikit kesal.

"Maaf bik, tapi tadi Dennis diajak kemari" ucapnya polos.

"Diajak sama siapa?" tanyaku heran karna aku tidak melihat siapapun di tempat ini selain Dennis.

"Dennis juga gak tau siapa. Dia langsung pergi saat bibik berjalan kemari" terangnya.

Aku tidak mengerti maksud Dennis, siapa orang itu? Pergi kemana dia?

"Sudahlah Den, sebaiknya kita pulang sekarang" ajakku.

Kami pun berjalan keluar menuju gerbang sekolah dan menunggu taksi yang lewat.

**********

"Bik Santi" teriak Nyonya dari ruang tamu.

Aku segera berlari meninggalkan cucian piringku untuk memenuhi panggilan Nyonya.

Kisah MisteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang