Lola berjalan ke arahku, tanpa berkata apa-apa ia juga langsung menghantamku dengan balok tepat di tangan dan punggungku hingga membuatku tidak sadarkan diri.
##
Setelah aku siuman, aku terkejut mendapati diriku duduk di kursi dengan tangan dan kaki yang terikat, begitu pula dengan Rey dan Tiara.
Dan yang paling membuatku terkejut adalah saat melihat Lola berjalan mondar-mandir di depan kami bertiga.
"Melani bawa air satu ember kemari!" perintah Lola kemudian dia mengguyurkan air itu pada Rey dan Tiara.
"Apa yang kau lakukan!" bentakku.
"Aku hanya berusaha membangunkan mereka" jawab Lola santai.
"Membangunkan? Kau mencoba membunuh mereka" aku benar-benar marah.
Beberapa menit kemudian Tiara akhirnya sadar juga. Tapi Rey justru tidak bergerak sama sekali.
"Rey... Rey..." aku memanggil namanya berharap dia akan terbangun.
Tapi hasilnya nihil, sepertinya Rey sudah meninggal karna kehabisan darah, aku menangis mengingat apa yang dia lakukan beberapa jam yang lalu. Dia mencoba melindungi kami bertiga.
"Apa maksud dari semua ini Lola!?" teriakku.
"Baiklah akan aku jelaskan. Aku adalah orang yang membuat kalian bertiga berada di tempat ini, pertama aku mengajak Rey ikut bersamaku dan dia tertarik. Tapi untuk mengajak kalian sepertinya tidak mudah, jadi aku sengaja menunggu kau dan Tiara. Saat aku melihat kalian berjalan dari kejauhan dengan segera aku menempelkan pengumuman itu di tempat yang pasti akan terlihat oleh kalian. Tidak kusangka ternyata kalian tertarik untuk ikut, heh" Lola mendengus kasar.
"Bagaimana? Aktingku sangat sempurna bukan?" ucap Lola melanjutkan kalimatnya.
"Kenapa kau melakukan semua ini?"
"Jawabannya sederhana. Aku BENCI sama kalian bertiga"
"Benci, tapi kenapa?"
"Aku akan menjawabnya, tapi sebelum itu kalian harus minta maaf sama kakakku terlebih dulu, terutama kau Helen! Kau sudah membuat kakakku pingsan tadi"
Kulihat seseorang berjalan di belakang Lola, Pria itu!
"Kenalkan dia adalah kakakku RICHARD ANGGARA dan aku sendiri LOLA RANITA ANGGARA. Well sekarang aku ingin kalian berdua minta maaf"
"Aku tidak sudi!" ucapku lantang.
"Ouh tidak masalah. Hei Tiara bukankah tadi kau tidak ingin melepas tatapanmu dari kak Richard? Kenapa sekarang kau hanya tertunduk? Bukankah menurutmu kak Richard sangat menawan? Dasar jalang!"
"Cukup Lola! Kau belum menjawab pertanyaanku tadi, kenapa kau membenci kami?"
"Jadi kau sangat ingin tahu yah? Sebenarnya yang paling aku benci adalah kau Helen"
"A.aku? Tapi kenapa?"
"Iya kau! karna kau, Rey tidak pernah bisa menerima cintaku. Kau tahu betapa menyakitkan saat kunyatakan cintaku padanya dia justru menertawakan aku, menjadikan perasaanku sebuah lelucon. Aku menangis saat itu, apa kau tahu apa yang dikatakan Rey saat itu?" Lola memberi jeda pada kalimatnya untuk menari napas panjang kemudian kembali mengangkat suara,
"Tanpa merasa bersalah sudah menolakku, Rey justru mengatakan pada semua orang kalau dia mencintai perempuan lain, dan itu kau Helen!" ucapnya murka.
"Tapi kalau memang Rey mengatakan itu pada semua orang, kenapa aku sendiri tidak tahu?"
"Tentu saja kau tidak tahu, kejadiannya memang bukan di sekolah tapi di cafe. Kau bisa bayangkan betapa malunya aku waktu itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Misteri
Horror#171 [24/11/2017] Kumpulan beberapa kisah misteri yang siap membuat kalian bergidik takut, saya akan mengajak kalian mengenal sebagian dari DUNIA MEREKA dengan imajinasiku sendiri. Semoga karyaku ini bisa menghibur kalian para penghuni wattpad.