Lima

79 16 8
                                    

"Rachel, Rachel, Rachel...."

Devian tersenyum menatap foto tersebut, lebih tepatnya menatap Rachel yang berpose disebelah Alice.

"Gue harap gak salah pilih kali ini" ucap Devian meyakinkan dirinya.

❤❤❤

"Chel, bantuin gue, please."

Rachel berdecak, "lo mau apa si, Eve. Lo ngilang tiba-tiba muncul juga tiba-tiba, gak beda jauh sama jelangkung" dengus Rachel geram.

Evelyn menarik-narik tangan Rachel, "bantuin gue yayaya?"

"Bantu apa sayangku?" Kata Rachel menaikkan alisnya.

Evelyn memberikan berkas ke Rachel, "lo anterin ini ke pak Devian, bilang ini file rapat nanti" kata Evelyn menunjukkan gigi ratanya

Rachel memutar bola matanya, "emang sekretarisnya kemana sih? Kenapa harus gue?" Kata Rachel, ia merasa seperti berada di dalam kapal ditengah laut yang sedang terombang-ambing ombak, bahkan badai.

"Udah dipecat kali, makanya gue nyuruh lo" balas Evelyn mengangkat bahunya.

"Lo tau kan kalo gue gak punya hubungan baik sama atasan kita?! Ralat! Pemilik perusahaan ini!" Desis Rachel berbisik, ia trauma dengan kejadian tadi.

Evelyn terkekeh, mengibaskan tangannya. "Makanya mulai sekarang perbaiki hubungan kalian berdua"

Rachel melotot, "lo gila?!" Pekiknya.

Evelyn terkekeh, "Udah sana bantuin gue, gue sibuk" kata Evelyn mendorong Rachel.

"Sibuk ngapain?" Tanya Rachel.

"Gue mau masukin ini terus gue pajang di meja gue. Udah hush jangan ganggu" kata Evelyn menunjukkan fotonya dan bingkai.

(Kang Yebin as Evelyn Kayona)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kang Yebin as Evelyn Kayona)

Rachel memutar bola matanya, "iya sahabatku yang cantiknya gak ketulungan" kata Rachel.

"Terimakasih, cantikku" balas Evelyn mencubit pipi Rachel.

❤❤❤

Rachel menarik nafas panjang. Jujur, ia belum siap kalau harus berdebat dengan atasannya itu. Rachel memberanikan diri untuk mengetuk pintu ruangan atasannya itu.

"Masuk"

Setelah mendengar suara itu, Rachel segera masuk ke ruangan itu.

"Ada apa?" Ucap Devian dingin.

"Ah ini, pak. File untuk rapat nanti" Rachel memberikan file tersebut.

"File apa?" Tanya Devian.

Rachel menggaruk tengkuknya, "ku-kurang tau, pak." Katanya gugup.

"Kamu dapet file ini dari mana?" Tanya Devian lagi.

"Da-dari Evelyn, pak"

Devian mengangguk, "kalau gitu kamu pelajarin file ini, terus ikut saya rapat setelah makan siang nanti" kata Devian meletakkan file itu didepan Rachel.

"Ta-tapi kan, pak, saya gak ada pengalaman untuk itu sebelumnya" balas Rachel.

"Kalau gitu saya jadikan ini pengalaman kamu yang pertama kalinya" ucap Devian tersenyum miring.

"Saya kan cuma anak KKN, pak. Emang bapak gak takut rapat nanti saya bocorin ke orang orang?" Rachel melipat tangan didada.

Devian mengangkat sebelah alisnya, "kamu berani ngebantah saya?" Kata Devian menggebrak meja.

Rachel memutar bola matanya.

"Bersikap sopan juga diperlukan dalam rapat." Kata Devian mulai membuka laptopnya.

"Maksud bapak?" Tanya Rachel tidak mengerti.

"Jangan memutar bola matamu ketika didepan atasan mu" kata Devian.

"Oh" balas Rachel.

Devian mengalihkan pandangannya untuk menatap Rachel yang sedang membolak balikkan file tersebut.

"Saya permisi" ucap Rachel segera bangkit dari duduknya.

"Siapa yang suruh kamu keluar?" Kata Devian sinis.

Rachel membalikkan tubuhnya, "tadi kan bapak sendiri yang nyuruh saya buat pelajarin file ini" kata Rachel menunjuk File yang dipegangnya.

Devian tersenyum miring, "ya, memang. Tapi saya gak nyuruh kamu buat pelajarin diluar. Saya mau kamu pelajarin di sini, dan kalau kamu gak ngerti bisa tanya" kata Devian.

"Duduk disofa aja" tambah Devian.

Rachel mengangguk, "kalo duduk didepan bapak, bapak gak fokus ya karna liat muka cantik saya" kata Rachel tersenyum miring.

Devian menautkan alisnya, "sejak kapan percaya diri kamu setinggi itu? Dan satu lagi, saya bukan bapak kamu, jadi jangan panggil saya bapak" balas Devian melipat tangan didada.

Rachel tidak membalas ucapan Devian, ia mulai fokus dengan file tersebut. Sesekali mengacak-ngacak rambutnya karna file itu sulit dimengerti.

Devian terkekeh melihat kelakuan Rachel. Padahal ia sudah bilang, kalau gak ngerti bisa ditanya. Ternyata gengsi yang dimiliki Rachel lumayan tinggi.

Devian memutuskan untuk memainkan poselnya dan membuka instagram miliknya. Devian masih terus mencari tau tentang Rachel, padahal orangnya didepan mata jadi bisa nanya langsung bukan? Ia pun sama, memiliki gengsi yang tinggi.

Rachel_aisley

99999+ likesDari dulu sampe sekarang gue tetap kagum sama lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

99999+ likes
Dari dulu sampe sekarang gue tetap kagum sama lo. Seburuk apapun elo, lo tetap bisa jadi kakak terbaik buat gue. Kata orang kita mirip ya? Yaiyalaa satu orangtua, haha. Huuu kangen, kak
Tag @azura_aisley
Note: Kyulkyung as Azura Aisley

Devian berdeham, "lo adiknya Ara, Chel?" Tanya Devian merubah bahasanya supaya lebih dekat dengan Rachel.

Rachel menautkan alisnya, "lo kenal Azura?"

Simple PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang