Sajak terakhir sebelum aku merebahkan tubuhku di atas lantai yang sejuk dan keras. Memandang ke siling dengan pandangan yang kosong.
Sebentar tadi, apa yang dimaksudkanmu? Sajakmu tidak lagi untukku, bukan? Gadis yang di dalam sajakmu itu sebenarnya siapa?
Aku menghela nafas yang panjaaaaaanggggg, kucing hitam yang kukutip ditengah jalan tempoh hari terkejut melihat keadaanku. Maaf ya, Tam. Tuanmu ini harini sedang sedih dan bingung. Kau patut bersyukur, Tam. Kau tidak perlu berteka-teki jika seseorang mencintaimu atau tidak.
Ly, Vel, atau nama perempuan entah siapa yang kau namakan disajakmu, aku harap mereka tidak kecewa sepertiku sekarang.
