P'Godt, Please Come Back

1.7K 220 34
                                    

Bas tertidur hingga pagi hari menjelang, dan yang membuatnya terbangun adalah suara ketukan pintu yang amat keras.

*Tok Tok Tok*
Bas lantas mengusap kedua bola matanya dan selepas itu duduk sejenak.

"Iya, sebentar." Ucap Bas menjawab ketukan pintu itu.

Bas pun lantas bangkit dari sofa dan berjalan menuju pintu.

*Tok Tok Tok*
"Iya, sebentar!!" Ucap Bas lagi.

Sejenak Bas berhenti di tengah jalan, melihat sekitar dan membuatnya baru sadar bahwa kakaknya semalam pergi dari rumah.

Pikiran Bas pun langsung tertuju pada satu orang yang mengetuk pintu itu, yaitu Godt.

Bas lantas berlari ke pintu dan begitu ia membuka pintu ...

"P'Godt!!" Seru Bas.

Ternyata bukanlah Godt yang berdiri disana, melainkan P'Tae yang dengan tampang kasihannya. Senyum Bas yang cerah itu kini mulai padam.

"Ow, P'Tae. Ada apa?" Ucap Bas.

"Bas." Ucap Tae pula.
"Godt ...." Tae tiba-tiba saja menyebut nama Godt yang membuat Bas mulai penasaran dengan apa yang terjadi pada kakaknya itu.

Beberapa menit perjalanan pun telah ia tempuh.

Kini ia berlari di lorong rumah sakit dengan pakaian biasa, menangis, menyapu air matanya yang berjatuhan berkali-kali untuk menemui Godt dengan disusul Tae dibelakangnya.

*Kreeeek*
Bas membuka pintu ruang rawat Godt dan lantas ia berhadapan dengan kakaknya yang terbaring lemah penuh dengan perban di keningnya dan luka-luka ringan disekujur tubuhnya.

Tae tak kuasa melihat kesedihan Bas, Bas mulai berjalan masuk dan berdiri disamping kakaknya itu dengan air matanya yang terus berderaian. Tae pun menyusul dan berdiri disebelah Bas.

Bas menempatkan tangannya di atas kening kakaknya itu dan membelainya dengan lembut. Bas tak bisa berkata apa-apa lagi selain berderaian air mata. Bas tak menyangka dengan apa yang ia lihat, Bas tertawa karna ia pikir ini hanyalah mimpi buruk semata dan suatu saat ia bangun akan kembali seperti sebelumnya.

"P'Tae. Katakan padaku bahwa ini tidak terjadi. Ini mimpi burukku kan?"

Tae semakin tak kuasa mendengar pertanyaan Bas itu. Tangan Bas mulai turun ketangan Godt dan menggenggamnya. Tae lantas menyandarkan kepala Bas kebahunya dan mulai menenangkannya.

"Tolong bangunkan kakakku, P'Tae. Bangunkan P'Godt-ku." Pinta pria kecil itu yang menangis.

"Bas. Tenanglah. Godt pasti baik-baik saja. Dia pria yang kuat. Dia tidak akan kalah begitu saja." Ujar Tae menenangkan Bas.

"Cepat bangunkan dia!! Bangunkan P'Godt-ku. Aku tidak bisa menahan diriku!!"
"Aku tidak ingin kehilangan dia. Aku tidak mau sendirian!! P'."
"Aku tidak mau kehilangan lagi!!"

Bas terus merengek pada Tae untuk membangunkan kakak tercintanya itu.

Dan Bas pun terdiam dan berpikir bahwa dengan ciumanlah mungkin Godt bisa membuka matanya.

Perlahan Bas membungkukan badannya kemudian mencium bibir kakaknya itu cukup lama dihadapan Tae dengan tetesan air matanya yang mengalir dimulutnya.

Setelah ia Bas tegak lagi dan terus menggenggami tangan kakaknya itu.

Bak sama sekali tidak berhenti menangis satu jam lebih, sampai Tae sudah tidak berada disana. Bas memandang kosong kakaknya itu dan ia merasa terpukul dan takut jika Godt akan meninggalkannya seperti ibunya.

My Brother, My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang