Tanah hati yang keringRuang pikiran yang hampaEngkau alirkan runtunan kataTetes demi tetes Membasahi hati yang keringMengisi kehampaan diri
Liarku tak pantas dihakimiHanya untuk melepas kekacauanLiarku hanya pantas tuk dibimbingMelepaskan diri tuk terbangMenuju impian
Engkau layaknya jantungKonstan memompa ilmuMemberi kehidupan kepada ruang kosong di semesta iniEngkau layaknya akarMenopang diri, meneguhkan hatiKuatmu kuatku pulaTanpamu ku tercela
Engkaulah oborMenerangi kegelapan diriMenemani menyusuri setapak kehidupan
Ya... aku bukanlah orang yang spesialTetapi engkau menuntunkuMenjadikanku orang yang spesialTanpa kau lelah membimbingkuTanpamu apa jadinya aku...
Jakarta, 12 November 2016
Catatan ringkas di pagi hari