PROLOG

60 0 0
                                    

Ayo ... ..Araa ...... ..miiiyaaaa ... ..baaaaa ..........nguuun…"

Aku mencoba menggerakkan tubuhku bolak-balik, tapi aku merasa ada sesuatu berat yang duduk di atasku, maka aku pun tidak bisa bergerak.

Rasanya seperti ada seseorang yang duduk tepat di atas perutku dan itu sangat tidak menyenangkan.

Yah, mungkin karena aku tidak menyadarinya sebelum aku terbangun.

Atau, ini pasti karena aku sudah membiarkan jendela di kamarku terbuka lebar, sehingga cahaya masuk ke dalam kamarku,

Itu menyebabkan serotonin [1] otak membangunkanku karena sorotan sinar matahari

Bahkan, jika aku sudah menyadari apa yang sedang terjadi, aku sama sekali tidak bisa bernafas.

Biasanya, setiap pagi, tidak ada yang bisa masuk ke dalam ruangan ini. Tapi kali ini, siapa sih yang berani masuk ke dalam kamarku dan mengatur jam alaram agar tidak berdering sama sekali?

Hari ini hanyalah hari biasa, dimana aku harus pergi ke sekolah seperti biasa. Apakah tadi jam alaramku sudah berbunyi, ataukah belum?

Jamku masih tidak berdering, seolah-olah dia mengatakan: 'Tolong biarkanku tidur sekitar 10 menit lagi'

Pergerakan arus air dan udara sepertinya tidak berhenti sama sekali.

Lalu, dengan malas aku membuka mataku yang lebar.

Baiklah, benda berat apakah yang duduk di atasku ini?

Aku mencoba melihat apa yang ada di depanku meskipun silau matahari menghalanginya, lagian mataku belum fokus penuh.

Setelah mataku menyesuaikan dengan cahaya, dan kabut bayangan mulai memudar, aku berhasil melihat wajah seseorang yang menindihku.

"Oh Aramiya, kau sudah bangun."

Itu adalah Ayame.

Mengapa teman sekelasku ada di kamar tidurku?

Dia berseragam sekolah, dan duduk bersimpu di atas pinggulku.

... .hh ?! Bagaimana?! APA YANG SEDANG TERJADI DI SINI!?

Apakah aku sedang bermimpi atau tidak?

Sebelum ini terjadi, aku telah mengimpikan sesuatu yang serupa dengan kejadian ini.

Tapi tunggu, kehangatan dan kenyataan yang kurasakan ini………

INI BUKAN MIMPI?!?!

"AAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHH!"

Tanpa sengaja, aku berteriak sangat keras.

Aku membuat Ayame terkejut, sehingga dia pun menjauh dariku, kemudian dia duduk di atas kasur dengan sopan.

APA-APAAN INI?! AKU BENAR-BENAR TIDAK PAHAM MENGAPA INI TERJADI PADAKU!! Bahkan darahku belum cukup mengaliri otakku! Apakah aku kehilangan asam amino, sehingga otakku tidak bisa memproses apa yang sedang terjadi di sini!

"B- B- B- B- B- B- B- B- B-BAGAIMANA BISA KAU MASUK KE SINI?!"

Aku melihat sekeliling sejenak .......

Dari apa yang bisa aku lihat di sini, tempat tidur, meja kerja, rak buku, lemari pakaianku, poster-posterku, beserta langit-langit…. semuanya jelas-jelas bagian dari kamarku yang biasa. Sehingga, aku pun yakin bahwa ini adalah kamarku.

Lalu, di pagi hari ini, di ruangan ini, ada Ayame bersamaku…. Ini sungguh membuatku tertekan.

Tatapan mata yang tajam dan mengintimidasi itu, lambat laun mulai terlihat tenang. Namun, parasnya yang cantik menunjukkan keragu-raguan. Rambut twintail-nya yang hitam kemilau itu terhampar di kasurku, dan semakin menegaskan aura keragu-raguan pada dirinya. Aku masih duduk dan termangu menatapnya, sampai akhirnya aku sadar bahwa pikiranku semakin memanas.

Chuuko Demo Koi GasitaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang