Bab 4 - Maafkan Aku

19 0 0
                                    

Hari ini juga, kami terus berpartisipasi dalam membantu berbagai tugas di sekolah.

Sebelumnya, saat-saat seperti ini hanya kuhabiskan dengan main eroge di ruang klub secara diam-diam, tapi saat ini kami sedang mengerjakan hal-hal terpuji untuk menghilangkan rumor buruk yang berkaitan dengan Ayame. Dengan demikian, kami memutuskan untuk membantu berbagai hal yang merepotkan para guru dan siswa-siswi lainnya.

Sebenarnya, semua ini kulakukan hanya untuk kembali pada kehidupanku yang damai sembari bermain eroga.

Itulah tujuanku yang paling utama. Yahh, ketika semua rumor buruk tentang Ayame sudah lenyap nanti, aku akan kembali menghabiskan hari-hariku dengan bermain eroge seperti biasanya.

Hari ini kami memutuskan untuk membantu departemen kebersihan, dengan memungut sampah di luar bangunan sekolah.

"Segala sesuatu di dunia ini dihubungkan oleh gaya magnet bumi, bukankah begitu?"

Tozaki berkata dengan canggung, sembari menggunakan tongkat untuk mengambil sampah yang disebarkan oleh orang-orang di sekitar.

"Kalau begitu, kita bisa menggunakan magnet untuk menarik semua logam secara mudah, dengan menggunakan gaya elektromagnetik atau semacamnya……"

"Sepertinya pikiranmu terlalu sempit, kalau begitu sekarang telanlah sebatang magnet, agar tubuhmu bisa menarik sampah-sampah itu…"

"... Argh, ini sangat melelahkan, tugas seperti ini sungguh menguras tenaga orang yang mengerjakannya…"

"Aku sudah merasakan itu sebelumnya,"

Biasanya, aku duduk diam di kursi sambil bermain eroge, tapi begitu aku harus melakukan kegiatan yang membuatku berdiri, atau membungkuk, maka aku akan merasa begitu lelah. Kakiku akan gemetar. Kalau aku bisa duduk sambil main eroge dan meluruskan tubuhku, maka itu terasa nyaman sekali.

Kami masing-masing membawa tongkat untuk mengambil sampah dan kantong. Kami memungut sampah yang berserakan di mana pun, kemudian memasukkannya ke dalam kantong.

Kantong sampah hampir terisi penuh. Di sekolah ini banyak sekali sampah yang nyelempit di tempat-tempat yang sulit dijangkau.

"Tapi itu bagus ... begitu kita lihat tempat ini semakin bersih, maka kita akan merasa melakukan suatu hal yang produktif, "

"Memang benar, Aramiya… tapi aku pun kaget kalau kau punya pemikiran seperti itu,"

Hei kampret, begini-begini aku juga punya rasa peduli terhadap keindahan dan kebersihan.

"Apakah kamu lelah, Aramiya?" "Bagaimana denganmu Tozaki-kun,"

Ayame dan Hatsushiba kembali dengan kantong penuh terisi sampah.

"Sepertinya ada banyak sampah yang tersembunyi di sana, pasti ada beberapa orang yang menyisakan jus, kemudian membuang kotaknya begitu saja,"

"Ada juga kosmetik bekas pakai, sekolah kita benar-benar luar biasa,"

Atau karena kurang ketatnya kedisiplinan, sehingga berdampak pada kebersihan sekolah.

Tapi, jika saja ada orang yang membuang eroge, kemudian mereka menemukannya di tempat sampah, maka itu akan menjadi bencana besar.

"Sampah yang kau kumpulkan banyak sekali, jadi kau benar-benar serius mengerjakan ini ya, Ayame?"

"Yahh begitulah, jika aku mengerjakan ini tanpa komitmen, maka hasilnya sia-sia saja. Lagipula, lingkungan yang terlihat bersih seperti ini membuatku merasa telah melakukan suatu hal yang besar."

Tozaki tersenyum misterius di sana,

"Wow, cara berbicaramu seperti Ayame, kalian pasti memiliki hubungan batin,"

Chuuko Demo Koi GasitaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang