Bab 2 - Kenapa Semuanya Ada di Perpustakaan?

15 0 0
                                    

Waktu berlalu bagaikan hembusan angin pada hari Jumat yang lalu, dan aku benar-benar memutuskan hubunganku dengan Eve.

Aku tidak melihat Ayame di mana biasanya kami bertemu, jadi aku mengirim pesan padanya, lalu ..

"KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA (= ゜ ω ゜)"

Rupanya dia menjerit dengan menggunakan Emoji seperti itu .. Dia segera terbangun tepat setelah mendapatkan pesan teks dariku.

Yang berarti, dia memang kesiangan.

"Ini pertama kalinya kau membangunkanku!! (· V ·) "

Apakah kamu tahu bagaimana caranya menggunakan Emoji??

Ayame terengah-engah sembari berjalan ke kelas, lalu dia merobohkan diri ke mejanya, bahkan twintail-nya pun tampak lelah...

Hatsushiba mendekati Kotton dan menepuk punggungnya sambil bertanya "Kotton, ada apa?"

"Eh ..."

Saat dia mengangkat wajahnya, seluruh kelas mulai berdengung, seolah-olah ada gelembung yang pecah. [1]

Wajah Ayame tidak berbeda dari biasanya, dia pun tidak terlihat memakai make-up berlebihan, ataupun terdapat luka lebam di wajahnya.

Hanya saja, matanya basah, dan itu terlihat makin buruk ketika dia tidak pakai make-up sama sekali.

Oleh karena itu, dia sepertinya lebih mirip gangster yang baru saja menyelesaikan pertarungan antar-geng di pagi hari.

"Menakutkan ..." "Itu bukan dandanan, kan?" "Apa dia bertarung di pagi hari melawan seseorang?"

Mulai muncul beberapa rumor tak sedap, dan langsung menyebar di seluruh kelas.

Aku secara pasif membantunya menolak rumor tersebut, tapi posisiku yang rendah di kelas ini tidak memberikan dampak signifikan,

Walaupun aku mengatakan sesuatu, mereka hanya akan membalasnya dengan: "uh…oke deh." Dan mereka pun tidak akan membiarkan aku menyelesaikan kalimatku.

Jika mereka tiba-tiba penasaran lalu bertanya kepadaku "Mengapa kau tahu banyak tentang Ayame?"

Ini akan semakin berantakan.

"Sepertinya tidak seburuk itu deh." "Ya, seharusnya tidak terlalu serius." Aku dan Tozaki hanya bisa mencoba menekan menyebarnya rumor, dan menenangkan kelas dengan sabar, tapi sebenarnya kami tidak sanggup mempengaruhi siapa pun, karena perkataan kami hanya dianggap angin lewat oleh mereka.

Rumor biasanya semakin tertuju pada bagian yang paling menarik dari cerita tersebut. Fenomena ini bagaikan jungkat-jungkit yang akan selalu turun pada sisi yang lebih berat, dengan kata lain, semakin banyak bagian cerita yang menarik, maka akan semakin banyak pula yang percaya. Ironisnya, tidak banyak orang mengecek apakah bagian cerita yang menarik itu adalah suatu fakta.

Manusia hanya mempercayai sesuatu yang dianggapnya benar, meskipun apa yang dia anggap benar hanyalah sebatas rumor. Walaupun kita melihat melalui mata dewa yang hanya akan mengungkapkan kebenaran sejati, kemudian meyakinkan mereka akan kebenaran sejati tersebut, manusia hanya akan berpikiran berbeda dan tetap menganggap asumsinya sebagai yang paling benar. Itulah kenapa kebenaran selalu bervariasi di dunia ini.

Namun, apa sih yang sudah dilakukan Ayame, sampai-sampai matanya terlihat letih dan kendur seperti itu?

"Ahh! Aku terlambat C.I.U (talk) 07:34, 26 June 2017 (CEST)!”

Ada satu orang lagi yang memasuki ruangan, seakan-akan hampir terlambat. Seluruh kelas pun terkejut sekali lagi.

Aku berbalik untuk melihat, di sana aku mendapati Eve yang ekspresi wajahnya juga berubah. Waduh, bisa jadi masalah lagi nih….

Chuuko Demo Koi GasitaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang