Hangat.
Gimana ya Minki deskrepsiinnya. Laki-laki dihadapannya sekarang tuh kaya jelmaan malaikat.
Indah bukan main.
"Minki?" Jonghyun menggoyangkan tangannya yang masih digenggam oleh Minki.
Tersadar, Minki segera melepaskan tangannya dan tersenyum malu. Dongho yang masih berada disana hanya tertawa kecil, terlihat dengan sangat jelas bahwa lelaki cantik dihadapan Jonghyun tertarik dengan temannya itu.
Dongho juga sebenarnya tertarik tapi apa boleh buat dirinya juga sudah memiliki kekasih.
"Hyun gue duluan ya!—Minki juga, salam kenal" Jonghyun tersenyum dan menepuk pelan bahu sahabatnya tersebut. Dan Minki hanya tersenyum dan mengangguk.
Dongho menaiki motornya dan pergi dari rumah Jonghyun, menyisakan Jonghyun dan Minki yang masih berhadapan.
"Gue juga duluan ya" Minki berpamitan kepada Jonghyun dan hanya dibalas anggukan oleh lelaki tersebut.
Minki menahan senyumnya dan masuk kedalam rumah. Setelah sampai di ruang keluarga yang berhubungan dengan dapur, baru ia berteriak,
"AAAAAAK! GILA GANTENG BANGET YAWLA, AKU GAKUAT. SENYUMNYA ITU MASYALLAH INDAH SEKALI"
Mama yang masih berada di dapur hanya bisa mengelua dadanya pelan. Hyungseob yang asyik menonton drama melemparkan bantal sofa ke arah kakaknya,
"Woi Dewi Persik! Berisik banget, ngapain teriak-teriak?! Ganggu aja" Hyungseob menyuarakan keluhannya, Minki masih tersenyum walau bantal yang dilempar Hyungseob tadi mengenai sebelah badannya.
Minki menghampiri Mamanya yang sedang memasak, merangkul bahu sang Mama dan tersenyum lebar.
"Mah, anak tetngga sebelah ganteng juga"
"Hmm"
"Tadi aku kenalan, namanya Jonghyun"
"Hmm"
"Dia senyumin aku, senyumnya itu loh! Indaaah banget. Minki bisa diabetes disenyumin satu jam sama dia"
"Hmm"
"Mama! Aku cerita kok cuman ditanggepin 'hmm' doang?!" Minki mendorong pelan bahu Mamanya. Mama hanya tersenyum kecil, lalu menepuk pelan bahu Minki.
"Percuma kak Ganteng tapi gamau sama kamu"
DUARRR
Tega.
Mama tega.
Minki menganga dengan apa yang diucapkan mamanya. Gamau sama dia katanya? Heol! .
Secara Minki ini uke paling cantik dan hits waktu sepanjang hidupnya. Dari lahir sampai dengan sekarang. Masa yang model kayak Jonghyun gamau sama dia?
"Nyebelin abis Mama"
"Ya lagian yang model Jonghyun kamu taksir"
"Lah emang kenapa?"
"Secara ya Minki, Jonghyun itu baik dan alim banget. Beda sama kamu yang pecicilan*, udah tiap disuruh sholat bilangnya males terus"
"Ih! Aku ngomong males juga tetep ngelaksanain, ga kayak Hyungseob yang males beneran"
Hyungseob yang merasa diikutsertakan menghampiri keduanya, lalu melempar gumpalan tisu ke arah Minki. "Heh, ngapain lo bawa-bawa nama gue! Setan lo emang"
Hyungseob itu sungguh adik yang sangat—
—kurang ajar :-)
"HEH! SIAPA YANG LO KATAIN SETAN?!"
Hyungseob udah lari duluan ke kamarnya sesaat sebelum Minki mengejarnya. Mama yang melihat keduanya hanya tersenyum maklum,
"Yang kaya gitu mau jadi masa depan Jonghyun. Kasian Jonghyun"
Minki mengotak-atik ponselnya, dirinya masih kesal dengan Mama dan adiknya—Hyungseob. Ia bangkit dan berkaca, menatap bayangan dirinya dari kaca dan memikirkan kembali ucapan Mamanya yang menurut beliau, dirinya itu pecicilan.
"Ah, bodo amat yang penting gue cakep"
Emang,
Minki emang begitu.
Emang gila.
Minki membuka aplikasi instagram dan mengetik nama 'Jonghyun' dikolom search.
"Yes! Ketemu" Minki berteriak senang menemukan instagram Jonghyun. Namun senyumannya pudar setelah melihat instagram Jonghyun yang berisi foto kursi, meja dan ruangan-ruangan yang terlihat aesthetic.
Ada satu foto Jonghyun bersama teman-temannya, Minki melihat ada Dongho yang merangkul lelaki cantik disebelahnya. Dan ada tiga orang lainnya yang Minki tidak kenal.
Minki memencet tombol follow pada profil Jonghyun. Dan menaruh ponselnya di meja sebelah tempat tidurnya. Menutup kedua matanya, dan akhirnya tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga ; JRen✨
FanfictionJodohku memang dekat, Lima langkah dari rumah Tenonet~