09 (2)

511 119 30
                                    

BRAK!


Tuhan mendengar permohonanku. Seseorang mendobrak pintu kamar mandi. Aku sudah jongkok di bawah shower yang tak sengaja menyala karena tersenggol olehku tadi.

"BINATANG! SEDANG APA KAU HAH? KAU MAU MATI????"

Sanggyun lalu mengepalkan tangannya dan menonjok dengan brutal pada ahjussi itu. Sepertinya ahjussi itu tak bisa mengelak walaupun sebenarnya dia lebih kuat daripada Sanggyun. Aku tak tahu lagi, kali ini aku tak mengenakan pakaian apapun dan menangis tanpa henti karena takut.

 Aku tak tahu lagi, kali ini aku tak mengenakan pakaian apapun dan menangis tanpa henti karena takut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hyuna! Bagaimana sih! Pakai handukmu!"

Sanggyun melemparkan handuk padaku dan membalikkan badan, kembali menghajar ahjussi itu. Setelah kukenakan handuk, Sanggyun memopongku untuk keluar.

"Ada apa ini?"

Eomma hampir berteriak karena pacar brengseknya itu berlumuran darah karena terkena tinju Sanggyun. "Darimana orang bodoh ini," batinku. Bukannya mengkhawatirkanku, dia malah menghardikku.

"Kau apakan calon appa mu ini hey? Kau sudah gila?"

"Kau yang sudah gila! Lihatlah anakmu! Kalau saja aku tak ada, dia sudah pasti diterkam oleh ahjussi brengsek itu!" Sanggyun berteriak didepan wajah eomma. Dan itu membuat eomma sedikit takut.

"Hyuna, pakailah dulu pakaianmu." Sanggyun menutup pintu kamarku. Lalu kembali berbicara dengan eomma.

Sambil menangis, aku memakai baju hasil mengambil asal di lemari. Terdengar Sanggyun dan eomma yang masih saja bertengkar di depan kamar. Sedangkan ahjussi itu, mungkin masih pingsan? Suaranya tak terdengar olehku.

"Hyuna nya saja mungkin yang genit pada calon suamiku! Makanya dia bisa tergoda! Tak mungkin kalau dia masuk ke kamar mandi padahal jelas ada Hyuna disitu"

Aku keluar dari kamar dalam keadaan kaget. Air mata langsung saja menetes dan tubuhku bergetar hebat karena marah.

"Buanglah aku, eomma. Kau akan tahu nantinya dia baik untukmu atau tidak. Hanya satu pintaku, keluar dari rumah ini. Kau juga tahu kan, rumah ini atas nama siapa?," kataku dengan ketus. Walau sedang sesenggukkan.

Sanggyun terdiam. Dia tak tahu lagi apa yang harus dilakukan.

"Kalau kau tak mau pergi, aku yang akan pergi dari sini. Tapi kalau sampai rumah ini kenapa - napa, aku akan menuntutmu. Bahkan kalau bisa, membunuhmu."

Aku mengemas barangku dan pergi dari rumah. Eomma masih mematung karena omongan kasarku. Sanggyun menopangku tanpa berbicara, dia tahu aku butuh waktu untuk menjelaskan semuanya.

"Terimakasih, Sanggyun," kataku lirih.

"Kamu tidur di rumahku saja ya? Kita tak bisa mencari rumah sewa untukmu malam ini," kata Sanggyun.

힘들다 [ Himdeulda ] ㅡ Yoon Jisung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang