힘들다 [ Himdeulda ] ㅡ Yoon Jisung ✔

12

●○ Jeong Se Woon - Miracle ○●

매일 밤 쳐다보던
[ I was staring at you every night ]

그 어두운 밤하늘마저왠지 오늘은 밝아 보여
[ Even in the dark night somehow it looks bright today ]

look up to the stars

아마도 니가 마지막일 거야
[ Maybe you'll be the last ]

이렇게도 그리운걸
[ I miss this ]

**

Sudah beberapa hari sejak kejadian tak terlupakan antara aku dan Sanggyun.

Percaya tak percaya, dia sudah merengguh keperawananku karena Sanggyun yang bersikeras tidak mau memakai pengaman.

Kau tau apa maksudku bukan?

Dan bodohnya, sama sekali tidak ada penolakan. Aku menikmati alur yang Sanggyun buat. Bahkan bisa dibilang hyper untuk yang pertama kalinya.

Pesan dari Jisung pun tidak aku gubris, bahkan kemarin aku sampai melepas battery handphone karena malas menanggapi spam pesan dan telepon darinya.

Maafkan aku Jisung, padahal sebelum malam itu aku sempat berpaling dari Sanggyun karenamu.

Sampai akhirnya, aku sangat menyesal.

Aku sudah merasakan banyak kejanggalan.

"Sanggyun-a, bagaimana kalau hal yang tak terduga akan terjadi?" tanyaku sambil berbaring di dada bidangnya.

"Maksudmu?"

"Bagaimana kalau aku.... hamil?"

"Hey, mana mungkin? Kau ini baru pertama kali dan kurasa sperma ku saja belum masuk ke rahimmu"

"Bahasamu sangat vulgar," kataku sambil memeluknya erat.

"Aku mau debut, Hyuna. Jangan sampai kau hamil dulu, oke?" Sanggyun memelukku dengan erat.

Aku hanya tersenyum hambar.

Apa diriku sangat sepele di matanya sampai dia tak menanggapi hal ini dengan serius?

**

DRRTT DRRRTTT
DDRRR DRRRTT

"Noona, sepertinya ada telepon" kata Sanggyun sambil mengunyah serealnya.

"Hm.. biarkan saja. Paling hanya spam" jawabku.

"Angkatlah, siapa tahu penting. Ini sudah bergetar untuk yang ke lima kalinya"

Ku ambil dan kulihat siapa yang menelpon

Ternyata...

Yoon Jisung.

Ku taruh lagi di atas meja dan berharap Jisung tidak menelponku terus - menerus.

Tapi Sanggyun malah mengambil handphone ku dan hendak mengangkat teleponnya.

"SINI AKAN KUANGKAT, KAU LANJUTKAN SAJA SARAPANMU," kataku sangat panik setelah berhasil mengambil handphone yang sudah ada digenggaman Sanggyun.

"Kenapasih kau panik sekali? Katanya hanya spam"

Aku langsung meninggalkan Sanggyun di meja makan dan mengangkat telepon dari Jisung - ssi si cerewet menyebalkan.

"Apa?!?!"